10 Musisi Kota Malang Yang Wajib Disimak
Seperti yang pernah ditulis di kolom Bising Kota pada tulisan sebelumnya Melacak Denyut Musik Malang Hari Ini, musik di kota Malang akan terus hidup dan dihidupkan dari generasi ke generasi. Pergerakannya pun semakin meluas dan tak hanya terpusat di sekitaran jantung kota Malang saja. Sebut saja Kepanjen hingga kota tetangga, Batu, yang tak kalah menarik untuk dijelajah arena musiknya.
Beruntungnya geliat ini beriringan dengan semakin aktifnya pegiat musik dari mulai kolektif hingga media musik yang bekerja menjadi corong untuk menyiarkan kabar serta memberikan panggung bagi para pelaku musik baru di sekitar mereka. Sebut saja Titik Dua Kolektif, Heartfelt, Gembiralokaria, 1001 Malam, Gravedead, Eisen dan Terpapar Musik.
Perlu diketahui, membuat daftar rekomendasi band atau musisi di kota Malang hari ini cukuplah sulit. Selalu saja ada kemunculan proyek musik baru secara tiba-tiba yang segar dan menyita perhatian. Entah itu di atas panggung musik atau dari siar kabar kawan-kawan media.
Jadi, selain sudah mengantongi beberapa nama berdasarkan katalog di rak band Malang Toko Rekam Jaya, sebelum daftar ini dibuat, penulis sedikit menyapa sekaligus meminta rekomendasi teman-teman di atas untuk memberikan daftar rekomendasi band atau musisi di sekitar mereka yang mungkin luput dari perhatian saya. Dan ternyata benar. Hampir di setiap daftar yang diberikan, pertanyaan siapa dan band mana hampir tak bisa dielakkan. Ha!
Baiklah langsung saja, setelah menempuh daftar yang panjang, lebat dan terjal karena pilihan yang sulit, berikut adalah daftar 10 band juga musisi rekomendasi dari kota Malang hingga Batu yang wajib diketahui. Tentu saja angka yang sangat sedikit di tengah kelahiran nama-nama baru yang semakin tumbuh subur belakangan. Yah, mungkin boleh dikatakan daftar ini sebagai menu pembuka saja, menu lainnya silakan pantau daftar pegiat musik yang sudah disebutkan tadi. Selamat menikmati dan sampai jumpa di sekitaran panggung saja. Cheers!
1. Adi Alam
Faktanya jauh dari hingar-bingar pusat kota Malang, mulai banyak bermunculan nama-nama yang tak kalah menarik untuk diperhatikan. Salah satunya adalah Adi Alam yang berasal dari Kepanjen dengan musik folk-nya yang begitu menenangkan.
Simak lebih jauh di sini
2. Girl And Her Bad Mood
Sama halnya dengan arena musik lainnya, kemunculan Girl And Her Bad Mood ke permukaan memastikan arena indiepop di kota Malang terus beregenarasi dan akan terus menyenangkan untuk diikuti perkembangannya.
Simak lebih jauh di sini
3. The Rentenir
Band pop-rock ini baru saja meluncurkan album digital yang dikasih titel Eternal Journey To The Greatest Self Exploration. Langsung saja dengarkan untuk mengetahui bagaimana menyenangkannya warna musik yang disajikan nama baru ini.
Simak lebih jauh di sini
4. re:NAN
Trio sang penjaga gelombang musik post-punk dari kota Malang yang selalu menawarkan konsep visual dan aksi panggung yang apik tanpa harus memaksakan kesan gelap yang sudah lekat dengan image band-band post-punk kebanyakan.
Simak lebih jauh di sini
5. Devil Despize (Batu)
Gelanggang hardcore di kota Batu hari ini berada pada wajah terbaiknya. Nama-nama baru kerap muncul tak terduga di atas panggung dan menunjukkan kualitas mereka. Devil Despize salah satunya.
Simak lebih jauh di sini
7. Grey. (Batu)
Meskipun corak musik Grey masih belum bisa beranjak jauh dari karakter grup musik yang menjadi referensi mereka. Namun, gerak-gerik dan perkembangan grup pendatang baru dari arena alternative-rock asal kota Batu ini layak untuk ditunggu juga dipantau.
Simak lebih jauh di sini
7. Terapi Minor
Menariknya proyek hip-hop Terapi Minor ini justru saya ketahui dari scene musik cadas dengan membawa bait, rima dan metafora penuh dengan rasa skeptis dan sesak musik sampler yang menggiring pendengar untuk berimajinasi jika tak ada sinar mentari untuk esok hari.
Simak lebih jauh di sini
8. Dazzle
Salah satu nama paling panas sekaligus ganas di panggung cadas kota Malang. Dazzle adalah mesin trash-metal yang mampu menarik siapapun untuk masuk dalam lingkaran moshpit yang penuh gairah berapi-api.
Simak lebih jauh di sini
9. Mati Di Saturnus
Proyek solo folk/pop pria bernama Aril ini punya karakter vokal yang begitu khas dan terasa selaras dengan musik yang ia ciptakan. Mati Di Saturnus menjadi rekomandasi soundtrack untuk menemani hari-hari penuh kemalasan di atas ranjang sembari mengutuk kondisi sosial yang melintas di lini masa.
Simak lebih jauh di sini
10. Glorius Friends
Ketika arena musik ska di kota Malang mulai meredup, Glorius Friends datang untuk kembali menyalakan lampu, menyalakkan soundsystem dan menghipnotis siapapun untuk turun ke lantai dansa.
Simak lebih jauh di sini
Penulis: Radinang Hilman
Saat ini tinggal di kota Malang. Sehari-hari bekerja sebagai pengatur ritme stok di gudang Toko Rekam Jaya dan menjaga speaker agar terus menyalak | Instagram: @radinanghilman
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024
Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …