10 Musisi Kota Pontianak yang Wajib Disimak

May 8, 2025

Pontianak, kota di Ujung Barat Pulau Borneo yang musiknya terus bergolak di balik tenangnya sungai Kapuas dan hiruk-pikuk pasar tradisional, ternyata diam-diam menyimpan denyut nadi skena musik yang tak pernah padam. Kota ini bukan sekadar jalur lintas perdagangan di Kalimantan Barat, tapi juga rumah bagi para musisi lintas genre yang terus bergerak, bereksperimen, dan melahirkan karya-karya baru nan segar.

Dari lorong-lorong studio kecil di pinggiran kota, sampai panggung-panggung gigs komunitas dan kolektif yang terus hidup meski gedung pertunjukan tak kunjung ada, para pelaku musik di Kota Pontianak menunjukkan bahwa semangat bermusik tak pernah mengenal ruang dan waktu. Skena di kota ini juga unik, berwarna, cair, dan kadang sulit ditebak arahnya.

Kalian bisa menemukan band pop yang berdampingan dengan hardcore atau pelaku musik etnik yang satu circle dengan band psychedelic, bahkan menemukan idola pop yang berkolaborasi dengan kolektif hip hop. 

Beberapa tahun kebelakang, geliat ini makin terasa. Muncul generasi baru yang tak hanya bermain di level lokal, tapi juga mulai mencuri perhatian di kancah nasional. Mereka membawa suara Pontianak ke luar, sambil tetap menjaga akar komunitasnya tetap kuat di rumah sendiri.

Berikut ini adalah 10 musisi dari Pontianak yang patut disimak. Mereka datang dari berbagai spektrum, hardcore, pop, hingga hip hop, namun satu yang pasti, semua mewakili wajah baru musik Pontianak yang terus berkembang.


Syndrama

 

Syndrama dikenal lewat lagu-lagu bertema romansa dan keresahan anak muda, dibalut dengan sound modern yang kaya akan lapisan gitar dan sentuhan elektronik. 

Musik yang catchy dengan nuansa musik yang melankolis, namun tetap terasa megah cukup mewakili warna pop Kota Pontianak saat ini dengan sentuhan J-Pop berbalut harmonisasi vokal yang apik. 

Perlahan, tapi pasti mereka menempatkan diri sebagai salah satu wajah baru skena pop alternatif Kalimantan Barat yang patut disimak.

 

Minimal Tension

 

Band melodic hardcore ini dikenal dengan musik penuh energi dan lirik yang menyuarakan keresahan dan semangat perlawanan. Dengan pengaruh kuat dari Counterparts, Minimal Tension aktif menghidupkan skena hardcore kota lewat panggung-panggung komunitas yang selalu intense dengan musik yang keras namun melodius. 

 

Danzas

 

Band yang membawa warna unik dengan menggabungkan unsur rock, funk, dan nuansa psychedelic. Ketukan drum dan bas yang bersahut-sahutan bak suami istri yang selalu terlihat kompak dan serasi. Musik mereka enerjik dan penuh groove dan durasi lagu yang panjang membuat Danzas dikenal sebagai salah satu band yang selalu mencuri perhatian di setiap penampilan.

 

Merahjingga

 

Kekuatan terbesar band kontemporer ini adalah penggabungan musik tradisional Kalimantan Barat dengan unsur modern seperti pop dan ambient. Mereka dikenal lewat eksplorasi alat musik khas Kalimantan Barat yaitu sape dan suling, serta lirik-lirik yang kental dengan budaya lokal dan kritik sosial dan tentang pembalakan hutan. Merahjingga menjadi salah satu representasi penting skena musik etnik modern di Pontianak yang terus berupaya mengangkat identitas daerah ke panggung yang lebih luas.

 

K’tillah

 

Kolektif hip hop asal Pontianak yang dikenal sebagai salah satu motor penggerak skena rap di Kalimantan Barat. Dengan lirik yang tajam dan penuh kritik sosial, K’tillah memadukan gaya old school dengan bahasa lokal Pontianak yang khas. Kolektif ini bukan hanya tampil di panggung, tapi juga aktif membangun komunitas hip hop dan memberi ruang bagi talenta baru di kota mereka.

 

Circafaith

 

Enerjik dan mewakili sisi keras dari skena Pontianak. Salah satu tonggak kebangkitan skena metalcore Pontianak. Mereka selalu tampil eksplisit di setiap panggung, dan yang paling membanggakan tentu saja ketika mereka menjadi penampil di Hammersonic Festival tahun lalu. 

 

Grips

 

Muda dan berbahaya, mungkin itu dua kata yang cocok menggambarkan unit hardcore muda yang beberapa membernya masih duduk di bangku SMA ini. Pertunjukan langsung yang disuguhkan semakin matang dan basis penggemar mereka yang loyal adalah modal. Jika ditanya apakah kota regenerasi di Kota Pontianak terus berlanjut atau tidak, maka Grips adalah jawabannya. 

Ocean Beach Vibration (OBEVI)

 

OBEVI memberi warna musik yang berbeda di skena Pontianak hari ini, dengan semangat tropis khas garis khatulistiwa bernuansa pantai, mereka juga menghadirkan sentuhan riff gitar rock and roll khas era 60-an. Dengan ritme yang energik dan vibe yang segar, band berhasil menjadi pembeda dengan semangat surf rock di skena musik lokal.

 

LAVNDEAR

 

Rasanya tak lengkap kalau tidak menyebut band shoegaze satu ini, apalagi setelah tahun lalu mereka menjadi lineup di Pestapora. Lavndear membawa suasana musik yang dreamy dan penuh lapisan distorsi halus. Dengan vokal melankolis dan gitar-gitar beresonansi, band menghadirkan nuansa yang sendu namun indah, mewakili sisi eksperimental skena musik Pontianak yang sedang tumbuh.

 

Jerones 343

 

Selama lebih dari 25 tahun, Jerones 343 tak hanya menjadi tonggak penting dalam skena punk rock Pontianak tapi menjadi pionir.. Dengan semangat yang tak pernah padam, mereka terus menyuarakan perlawanan, keresahan sosial, dan semangat DIY lewat musik yang lantang dan penuh energi. Salah satu karya ikonik mereka adalah lagu “Semalam di Pontianak”, yang menjadi anthem bagi para penggemar musik bawah tanah di kota ini. Kiprah panjang Jerones 343 menjadikan mereka sebagai ikon punk Kalimantan Barat yang masih berdiri tegak hingga saat kini.

 

Honorable mention:

Take It Easy (Singkawang) 

 

Berasal dari Kota Singkawang, Take It Easy menawarkan sajian pop ambience yang memadukan melodi lembut dengan sentuhan atmosferis yang menenangkan. Dengan soundscape yang luas dan vibe yang dreamy, mereka menghadirkan warna baru di skena musik Kalimantan Barat, menjembatani antara pop modern dan ambient sound yang hangat. Tak cuma itu, musik mereka bahkan menembus batas negara.

 

Penulis
Dicky Reno
Pria yang berdiri sejak 1989 ini gemar mengamati pergerakan industri musik. Selain sering ‘bersuara’ lewat jurnal musik lokal Pontianak bernama NoisyBae, ia juga memiliki hobi mencabik senar bass dalam kelompok bermusik bernama HYENAS.
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
Andeka Paulus Egidio
Andeka Paulus Egidio
12 days ago

Semoga para musisi di Pontianak tetap solid berkarya. Jaya selalu kotaku tercinta

Eksplor konten lain Pophariini

Gak Susah Submit Irama Kotak Suara, Kalau Lo Ikutin Cara Ini

Pendaftaran karya musik via Irama Kotak Suara masih dibuka untuk kalian para musisi yang pengin ikutan. Di beberapa tulisan sebelumnya, Pophariini udah bahas banyak tema yang sekiranya menjadi petunjuk untuk lo melakukan submission.  Di …

5 Momen Terbaik di Tur SAMA SAMA Yogyakarta

Sukses diadakan di Bandung dan Surabaya, Tur SAMA SAMA lanjut ke Yogyakarta hari Sabtu (17/05). Acara yang dilangsungkan oleh PT. Expo Indonesia Jaya (Expoindo) dan Tiga Dua Satu ini ternyata masih mendulang antusias yang …