10 Musisi Lombok Paling Berbahaya

Nov 10, 2021
Musisi Lombok

Membaca tulisan “(Skena) Lombok, Tidak Melulu Soal Pantai Indah” dari mas Norman Haekal, saya jadi flashback ke kunjungan saya pertama kali ke Lombok di tahun 2008. Meskipun bukan untuk meliput acara musik, namun first encounter saya ke Lombok kurang lebih menangkap esensi geografis pulau ini yang memang tidak kalah dengan Bali, ketika itu mengungkap soal pantai yang indah.

Waktu itu, saya bersama Om Robo diajak makan siang di Ayam Taliwang, kuliner khas Lombok yang lezat itu. Om Robo sendiri diketahui adalah frontman dari Sundancer, unit rock garasi Lombok yang berbahaya. Di mata saya waktu itu dia masih sosok yang membesarkan unit surf rock Southern Beach Terror dari Yogyakarta.

Waktu berlalu, perkenalan kedua dengan Lombok adalah lewat musik. Kali ini ‘skena Lombok’ lah yang datang kepada saya lewat sebuah acara tanggal 22 November 2018 silam di Fatmawati. Saat itu, saya juga bertugas sebagai DJ dadakan atas perintah La Munai Records diperlihatkan kepada aksi slebor Omrobo dkk sebagai line up terakhir. Ini pertama kalinya saya melihat Sundancer yang saat itu baru saja merilis EP Musim Bercinta. Malam itu juga pertama kalinya saya melihat unit indiepop perempuan bernama The Dare dengan kemasan musiknya yang manis.

Dua band itu, Sundancer dan The Dare adalah satu dari sekian banyak band dan musisi asal Lombok yang masuk di radar skena nasional. Saya yakin bahwa Lombok masih menyimpan banyak musisi-musisi yang berbahaya. Dan benar saya, meskipun hanya dari profil dan lagu yang ditulis mas Haekal, saya jadi tertarik untuk mengulas -paling tidak- 10 musisi dari mungkin puluhan bahkan musisi lain yang tak terdengar radar namun berbahaya.

Perlu diketahui bahwa daftar ini bersifat subyektif penulis, jadi sebetulnya masih banyak band lain di Lombok yang mungkin belum bisa diketahui. Berikut rangkuman daftar 10 Musisi Lombok yang berbahaya hari ini.


1. Paris Hasan  

paris hasan

Kalau di Jakarta punya Adrian Adieotomo, maka di Lombok punya Paris Hasan. Musisi yang menyampaikan keresahannya lewat gitar, slide dan blues. Musiknya sangat smokey, misterius, layak untuk ditelusuri.

Track rekomendasi:

 

2. Abhy Summer

Abhy Summer

Abhy adalah sosok penyanyi yang maskulin, ini terlihat dari gestur dan suaranya yang berat, bergetar, lewat gaya R&B yang saya dengarkan di “Let’s Get Down Tonight” dan “Earth Song”, sangar!

Track rekomendasi:

 

3. Navarin

Navarin

Mendengarkan alunan retro pop dari Navarin dari jeep menyusuri pantai Lombok adalah suasana yang pas untuk menikmati mereka. Musik yang kaya akan aransemen, mengingatkan kekangenan kita akan Naif.

Track rekomendasi:

 

4. Albert In Space

Albert in Space

Berbekal pengaruh musik yang luas dari Green Day, Blink 182, Black Sabbath sampai Beatles, Albert In Space adalah jawaban buat pecinta musik power-pop rock di Lombok.

Track rekomendasi:

 

5. Mirakei

Mirakei

Jika kamu mencari tipikal suara yang jazzy dan bluesy, maka kamu harus mendengarkan Mirakei, penyanyi muda yang unik yang benar-benar ‘hangat’ karena baru merilis satu single.

Track rekomendasi:

 

6. Humming Town

humming town

Buat kalian yang haus mencari sound-sound jangly serupa The Dare, maka kamu harus mendengar Humming Town. Sound dan aransemen mereka sangat progresif. Album mereka, Melancholy Heartbeat layak diperhitungkan, saya pun ingin sekali mendapatkan rilisan fisiknya.

Track rekomendasi:

 

7. Yuga Anggana & Baladna 

Yuga

Buat saya dan mungkin kalian yang suka dengan musik country folk dengan lirik yang jenaka dan satir, maka duo ini adalah pilihan yang menarik.

Track rekomendasi:

 

8. No Big Deal

No Big Deal

Debut album EP, Better than No Big Deal memperlihatkan traditional ska yang sangat menarik dari band yang satu ini. Mungkin festival ska di Jakarta harus mempertimbangkan band ini.

Track rekomendasi:

 

9. Isvara

Isvara

Meski mereka punya kesamaan dengan The Dare dalam hal band dengan line up 4 personil perempuan, namun Isvara punya musik yang berbeda jauh. Mereka punya musik balada megah yang keren, layak buat disimak.

Track rekomendasi:

 

10. Weakness

Weakness

Musik keras tak cuma milik Sundancer, unit hardcore Weakness bisa jadi adalah salah satu alternatif yang bisa ditilik. Musik yang kencang, tight, cepat dengan lirik yang on point tentang keresahan mereka akan lingkungan dan isu sosial.

Track rekomendasi:

____

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Bising Kota Yogyakarta – Masih Relevan Band Hijrah ke Jakarta Demi Karier?

Setelah Denpasar dan Bandung, Diskusi Bising Kota lanjut ke titik terakhir tahun ini, Yogyakarta. Acara ini berlangsung hari Rabu (07/08) di JRNY Coffee & Records. Dengan tema Masih Relevan Band Hijrah ke Jakarta Demi …

Di Balik Panggung Kabar Bahagia 30 Tahun Perjalanan rumahsakit

Perjalanan 30 tahun bukan waktu yang sebentar untuk berkumpul dan mendedikasikan jiwa raga dalam entitas band. Keberhasilan yang sudah diraih rumahsakit selama mereka berkarier terwujud dalam sebuah perayaan. Bekerja sama dengan GOLDLive Indonesia, Musicverse …