10 Sampul Album Favorit Pophariini
Para pengguna layanan streaming musik otomatis akan menampilkan sampul single maupun album musisi di akun media sosial pribadi saat mereka ingin menunjukkan sedang mendengarkan apa. Hal ini membuktikan, bagian muka dari produk rekaman suara berupa foto atau ilustrasi selalu menjadi pendukung bagi perjalanan musisi.
Dulu, saat mengunjungi toko rekaman untuk melakukan pencarian album. Sebagian orang bisa mempertimbangkan sampul ketimbang musik yang bakal didengarkan. Bahkan, tanpa mengetahui isinya seperti apa, desain sampul ini salah satu penentu yang cukup kuat akhirnya seseorang berkeinginan untuk membeli.
Kami ingin memberikan apresiasi terhadap fotografer atau desainer yang membuat karya para musisi memiliki identitas. Simak langsung pilihan sampul album favorit anggota redaksi Pophariini di bawah ini.
Nelangsa Pasar Turi – Bilal Indrajaya
Fotografer: Michael Christianto Budiman
Michael Christianto Budiman pemilik akun Instagram @sikecilcebestudio merupakan fotografer untuk sampul album ini. Bilal Indrajaya mengenakan setelan pakaian rapi, menggenggam koper sambil berlari menjadi gambaran yang tepat untuk album yang menggunakan nama perpaduan ungkapan rasa dan tempat tersebut, meski lokasi pengambilan gambarnya bukan di Pasar Turi.
Aksioma – Kelompok Penerbang Roket, Eka Annash
Fotografer: Raka Syahreza
Monumen Nasional yang identik dengan emasnya, malah tidak ditampilkan dalam sesi foto ini. Seakan yang menjadi latar belakang para musisi berpose hanya sekadar tugu dan langit yang menunjukkan persepsi, bahwa ide tetap nomor satu bukan tentang lokasinya di mana. Raka Syahreza selaku fotografer sukses mempresentasikan nilai yang berbeda.
Peranjakan – Pelteras
Fotografer: Juan Akbar
Sebuah foto yang dijadikan sampul album selalu punya nilainya tersendiri. Termasuk apa yang dijepret oleh Juan Akbar untuk sampul album perdana Pelteras, Peranjakan. Format hitam putih dengan menampilkan seorang model langsung menggambarkan keseluruhan tema besar yang disuguhkan oleh Pelteras, gelap dan mencekam.
Lagipula Hidup Akan Berakhir – Hindia
Ilustrator: Ramzi Firhad
Lukisan tangan seorang Ramzi Firhad menjadi salah satu hasil karya terbaik di tahun ini. Berangkat dari karya lawas Old Master, saling melengkapi dengan bejibunnya lagu-lagu yang disuguhkan Hindia di dalam album Lagipula Hidup Akan Berakhir. Megah dan sulit untuk diulangi kembali.
Phantasmagoria of Jathilan – Raja Kirik
Ilustrator: Wok The Rock
Wok The Rock, pentolan dari Yes No Wave selaku label yang menaungi perilisan album ini turun tangan langsung dalam pengerjaan artwork cover ini. Gambar yang diambil dari instalasi seni di pameran Jompet Kuswidananto yang berjudul Subterranean Thunder #1 ini memiliki kesan seram namun berkelas.
Galaksi Rima Sakti – Krowbar
Fotografer: Lucas Benedict
Setelah humor sektoral pada sampul perdana Krowbar, Swagton Nirojim (2018) yang pecah banget itu, sampul album keduanya, Galaksi Rima Sakti tidak kalah mengecewakan. Bila sebelumnya menghadirkan pemuda black metal lokal sedang jajan di warung pinggir jalan, kali ini metalhead 80an tergeletak di antara tumpukan sampah berkomposisi warna ciamik dengan bola disko di tangannya. Kolaborasi fotografer Lucas Bendict dan tangan dingin desainer grafis Herry “Ucok” Sutresna. Sosok terakhir yang tidak asing lagi tentunya yang bertanggung jawab membuat semua artwork rilisan Grimloc records mempunyai daya tarik grafis tersendiri.
IMITASI – Anda Perdana
Fotografer: Dokumentasi pribadi Anda Perdana
Anda Perdana menyanyikan kembali lagu-lagu Indonesia favoritnya di dalam album IMITASI, mulai dari Jingga, Float, Efek Rumah Kaca, hingga Zeke and The Popo. Konsep yang menarik, ditambah dengan sampul album yang sama mencuri perhatiannya. Ia memasukan foto lawas saat masih balita yang sedang digendong telanjang dada bersama sang mendiang ayah, Koes Hendratmo.
Sekte Air Mata Odin – Jaydawn
Ilustrator: Herry Sutresna
Komposisi kolase dalam warna monokrom dan kuning, artwork ini pun mewakili lirik-lirik dari album Jaydawn yang tajam dan galak. Dari simbol tengkorak serta sayap iblis menjadi bahasa visual bahwa mereka bisa memutilasi musik dan lirik dengan rima yang bengis.
St. Bernadette – denisa
Fotografer: Dimas Sugih
Foto yang ditangkap oleh Dimas Sugih ini sangat menggambarkan nuansa lagu-lagu di album St. Bernadette. Menggunakan warna monokrom black and grey, foto sampul ini tidak hanya menggambarkan kegelapan dan kesuraman, namun juga menyorot kemegahan dari nuansa klasik dari tempat pengambilan gambar.
Pecandu Narkotbah – Koil
Ilustrator: Patra Aditia
Koil tidak bisa dipisahkan dari imaji keseluruhan yang mereka bangun. Selain musik lirik bertema kegelapan, unsur visual adalah ujung tombak musik mereka. Bila Seringai terpaku pada bentuk tengkorak dan warna terbatas, Koil sebaliknya. Dari setan bertanduk, perempuan seksi, logo pentagram, lilin dan api hingga super robot Jepang, semua hadir dengan warna-warna memikat. Pun dalam kover ini yang dikerjakan oleh Patra Aditia (@patraditia). Ilustrator yang sebelumnya menggarap komik Koil.
Ilustrasi sampul artikel oleh Agung Abdul Basith.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Di Balik Panggung Serigala Militia Selamanya
Seringai sukses menggelar konser Serigala Militia Selamanya di Lapangan Hockey Plaza Festival hari Sabtu (30/11). Bekerja sama dengan Antara Suara, acara hari itu berhasil membuat program pesta yang menyenangkan untuk para Serigala Militia tidak …
Wawancara Eksklusif Adikara: Bermusik di Era Digital Lewat Tembang-Tembang Cinta
Jika membahas lagu yang viral di media sosial tahun ini, rasanya tidak mungkin jika tidak menyebutkan “Primadona” dan “Katakan Saja” untuk kategori tersebut. Kedua lagu itu dinyanyikan oleh solois berusia 24 tahun bernama Adikara …