11 September, Hari Radio Untuk Saya, Untuk Kita

Sep 13, 2018

Barusan saya dengar di radio bahwa belanja iklan radio, menurut sebuah lembaga riset, meraih 1,7 triliun rupiah. Gelombang FM dan AM pun masih rapat. Setidaknya dari hal-hal itu, di saat kita begitu mudah mengakses lagu di era internet, radio masih bisa dinilai mempunyai tempat di telinga kita.

Bicara radio, ada hal yang bisa dibilang seharusnya sebagai nakhoda gelombang: Music Director dan Program Director. Nah, dengan latar belakang saya sebagai remaja penggemar rock, dahulu sesungguhnya saya tidak terlalu perhatian dengan musik di radio, walau masih memperhatikan juga hasil kerja seorang Music Director di sana.

Program itu bahkan bisa menyuntikan image kepada Radio Mustang sebagai “radio metal”, di mana Sepultura pun mampir ke sana.

Secara musik, perhatian utama saya lebih kepada program-program radio yang khusus memutar musik rock/metal/ indie rock. Dulu, yang paling beken di Jakarta adalah Rock N Rhythm—rasanya tak ada anak muda penggemar metal di Jakarta yang belum pernah mendengarkan program dari radio Mustang ini. Rock N Rhythm menjadi menarik karena seringkali memutar lagu-lagu yang sulit didapat, rilisannya tak tersedia di toko-toko kaset, dan bahkan berhasil menjadikan lagu-lagu itu sebagai hits bagi kalangan underground. Program itu bahkan bisa menyuntikan image kepada Radio Mustang sebagai “radio metal”, di mana Sepultura pun mampir ke sana. Kurang lebih seperti majalah Hai pernah mempunyai image “majalah musik” karena tulisan-tulisan musiknya.

Contoh program musik rock lainnya, ada di radio SK (Suara Kejayaan). Setiap malam minggu, dengan penyiar pernah Didin Bagito-pernah Nugie, radio SK yang aslinya berkonsep radio humor, secara khusus memutar lagu-lagu rock. Saya masih ingat malam-malam SMP itu, seringkali saya beli coklat Silverqueen di mini market dekat rumah sebelum bersiap mendengarkan program radio itu. Biar santai.

1
2
3
Penulis
Harlan Boer
Lahir 9 Mei 1977. Sekarang bekerja di sebuah digital advertising agency di Jakarta. Sempat jadi anak band, diantaranya keyboardist The Upstairs dan vokalis C’mon Lennon. Sempat jadi manager band Efek Rumah Kaca. Suka menulis, aneka formatnya . Masih suka dan sempat merilis rekaman karya musiknya yaitu Sakit Generik (2012) Jajan Rock (2013), Sentuhan Minimal (2013) dan Kopi Kaleng (2016)

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac 

Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …