120 Detik Dengan Benyamin Sueb

Maret ini film Benyamin Biang Kerok yang dibintangi Reza Rahadian diputar serempak di bioskop-bioskop Indonesia. Terlepas dari kritikan keras terhadap film ini dan usaha Reza menghidupkan kembali sosok sang Babeh, bagi kami film ini tetap merupakan sebuah upaya untuk memperkenalkan kembali sosok Benyamin S sebagai sosok penting dalam budaya populer Indonesia. Benyamin Sueb adalah sosok seniman legendaris Indonesia yang tak tergantikan. Terutama karena perannya dalam dunia hiburan yang ikonis maupun dalam merawat kebudayaan Indonesia terutama Betawi. Berikut ini adalah beberapa hal penting seputar sang Babeh, Benyamin S.
Profesi Lintas Bidang
Sebelum menjadi seniman sempat bekerja lintas bidang. Lulus SMA pernah melamar dan hampir diterima di angkatan udara tapi tidak diizinkan orang tuanya. Lalu karena ingin bergabung dengan tim pemain sepak bola, ia rela jadi kernet bis PPD. Sempat juga menjadi tukang roti keliling serta akhirnya bekerja di Angkatan Darat Kodam V Jakarta di bagian Peralatan dan Amunisi. Semua dilakukan sambil bermain musik. Pekerjaan yang paling lama ia jabat adalah sebagai kepala bagian di perusahaan semen. Sebelum akhirnya perusahaan semennya bangkrut dan memutuskan fokus di dunia hiburan.
Peran Penting Bing Slamet
Dua momen penting dalam karir Benyamin di dunia hiburan berhubungan erat dengan seniman legendaris Bing Slamet yang saat itu sudah lebih populer dari pada Benyamin. Pertama Benyamin menulis lagu “Nonton Bioskop” untuk Bing yang kemudian meledak di pasaran. Yang kedua Benyamin menawarkan lagu “Si Jampang” untuk dinyanyikan oleh Bing Slamet, tapi ditolak dengan alasan lebih cocok dinyanyikan Benyamin. Benyamin yang awalnya tidak pede dengan suaranya sendiri akhirnya menyanyikan lagu itu dan merilis album Si Jampang. Dan dari situ karir Benyamin di dunia hiburan pun lalu bergulir.
Ke sana Kemari
Dari menulis lagu, bernyanyi, bermain alat musik termasuk bongo, merilis puluhan album rekaman, melawak, bermain puluhan film dan menjadi produser film, merambah dunia televisi dan siaran di radio, juga menjadi pengusaha semua sudah dikerjakannya. Salah satu warisannya di dunia hiburan yang masih bertahan dan hidup hingga kini adalah stasiun radio Bens Radio yang kini telah mengudara 28 tahun lamanya.
Warisan di Udara
Bens Radio sendiri berdiri pada tahun 1990, dan awalnya mengedepankan konsep 60% lagu Betawi, sisanya pop Indonesia, dangdut dan India. Kini selain berevolusi mengikut jaman tapi dengan tetap mengedepankan unsur Betawi, Bens Radio berkembang menjadi grup radio yang memiliki stasiun-stasiun radio di beberapa daerah di Indonesia, dan bernaung di bawah Ernikom, holding company yang membawahi 10 radio.

Eksplor konten lain Pophariini
Lirik Lagu Pikiran Yang Matang Perunggu tentang Kehidupan di Era Digital
Frekuensi memutar lagu “Pikiran Yang Matang” yang cukup sering di ruangan redaksi Pophariini menjadi alasan mengapa kami ingin mengangkat cerita di balik lagu untuk halaman artikel lirik kali ini. Seperti biasa, kami …
Proyek Musik Danilla, I Talk Too Much When I’m Drunk Rilis Single Perdana Front Door
Proyek musik elektronik asal Jakarta yang menamakan diri mereka, I Talk Too Much When I’m Drunk (ITTMWID) resmi merilis single perdana bertajuk “Front Door” melalui label Laguland sebagai naungan. Cukup serius, proyek ini langsung …