16 Pertanyaan: Natasha Udu
Natasha Udu bersama bandnya, Lomba Sihir, baru saja merilis album penuh mereka yang berjudul Selamat Datang di Ujung Dunia di hari Jumat (26/03) lalu.
Album tersebut berisikan total dua belas nomor yang dikerjakan secara keseluruhan bersama kelima rekannya. Khusus untuk lagu “Apa Ada Asmara”, ia sendiri yang menuliskan liriknya.
Bicara soal karier bermusik, perjalanan Udu dimulai saat dalam satu waktu ia menjadi backing vocal untuk Neonomora, Matter Halo, dan backing vocal untuk karier bermusik dari aktor Herjunot Ali.
Musik, adalah sebuah pilihan yang ia rasa semuanya berjalan begitu cepat. Dari memutuskan untuk berhenti kerja kantoran, aktif menjadi backing vocal Hindia dan .Feast, sampai di tahun 2020 lalu ia memberanikan diri membuat proyek solo sebagai Natasha Udu melalui single perdananya, “Days of You”.
Keputusan Udu untuk hidup di musik bukanlah penyesalan. Ia mengatakan, “When you’ve worked your whole life for money, you’ll realize that your life was never yours. Kamu pasti akan berusaha untuk mencari terus sesuatu untuk melarikan diri dari hidupmu, apalagi kamu sebenarnya sudah menemukan passionmu begitu, hanya yang jadi masalah kan sekarang tinggal uang dan waktu.”
“I used to look at those young musicians and got mad, rasanya emosi banget sama hidup gue, sama hidup mereka, why they got the privilege and I had to work so hard. Sampai suatu waktu, saat itu gue bekerja di Walt Disney, orang-orang bilang gue gila kalau gue keluar, cuma yang mengerti dirimu adalah kamu sendiri, dan gue tau gue harus mengambil keputusan yang berat dengan meninggalkan kerjaan gue. But one day I just resigned with not much money on my savings, belum bilang ke bokap nyokap gue, dan gue kerja keras lagi untuk adapt di dunia musik ini, dan sampailah gue pada titik ini, dimana gue bisa kerja (saat ini gue bekerja di Sun Eater) di perusahaan musik, dan menjadi musisi sepenuhnya.”
Di Lomba Sihir, Udu merasa berada di tempat yang tepat. Rencana ke depannya, ia ingin meneruskan karier solo tanpa target khusus. Selain itu, Udu akan membuat sesuatu lagi bersama Lomba Sihir, dan bakal menambah catatan kolaborasi, serta memperluas urusan partnership dan commercial dari Sun Eater.
Perjalanan yang menarik dari seorang Natasha Udu. Pophariini pun menyodorkan 16 pertanyaan untuknya yang kamu bisa simak jawabannya di bawah ini:
1. Orang nggak tahu kalo ternyata kamu adalah fans berat dari?
.Feast! [tertawa]. Gue baru dengerin lagu mereka pas jadi backing vocal mereka di We The Fest di tahun 2019 lalu. Di situ gue jatuh cinta sama lagu dan performance– nya. Sekarang, semua lagu-lagunya gue save di playlist-playlist gue.
2. Kalau bisa mengubah timeline hidup, kamu mau mengubah timeline di masa yang mana?
Pas gue umur 9 tahun kali ya, “WOI KENAPA KELUAR DARI LES PIANO DAN GITAR!”.
3. Berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk membuat keputusan sekali seumur hidup? Misalnya, diajak menikah?
Nah, kamu bayangin saja. Kalau keputusan keluar kerjaan untuk masuk ke industri musik ini lebih dari 5 tahun, untuk nikah kamu kali 5 lagi deh tuh! [tertawa].
4. Apa khayalan dalam hidupmu namun langsung kejadian tanpa menunggu?
Pacaran sama musisi! [tertawa]
5. Warna yang selalu dihindari saat membeli pakaian?
Bukan warna, tapi motif. Zebra dan macan, no. Semoga berapa tahun dari sekarang gue gak berubah pikiran know that I’ve said it [tertawa].
6. Piknik di kebun atau di taman?
Kebun sama taman bedanya apa? Kebun kali ya, enak kayaknya lebih sepi.
7. Ada nggak sebuah karya seni seperti lukisan mungkin yang memiliki dampak besar buatmu?
Ada, lirik lagu Paramore – “Hard Times”. Motivasi gue setiap kerja menghadapi partner yang semi-alig.
8. Apa hal yang terburuk dan terbaik menurutmu menjadi seorang perempuan?
Terburuk: Saat kamu di pekerjaan, dan kamu menjadi sangat teliti dan sangat banyak beropini, kamu akan lebih rentan dianggap “ribet, rempong, bossy, banyak mau”. Tapi saat laki-laki sukses yang kayak gitu, lebih sering dianggap “kreatif, teliti, know what he wants”. Ini sering banget gue rasain di dunia kerja.
Terbaik: Girl power is real, girls supporting other girls is real. You back each others up, therefore there’s no reason to be afraid of making changes or speaking up. Makanya, yang aneh itu kalau cewek saling bully atau menjatuhkan cewek yang lain.
9. Seberapa cepat kamu mengambil kesimpulan dalam menilai seseorang?
Sangat cepat, first impression is very important to me.
10. Siapa orang paling rendah hati yang kamu kenal?
Kunto Aji. No debate.
11. Menurutmu, buku dan film apa yang berakhir mengecewakan?
Semua buku dan film yang gak happy ending. Gak suka. Don’t recommend me anything that has no happy endings [tertawa].
12. Apa yang kamu sukai dari dirimu sendiri?
That I’m a hardworker and full of opinion.
13. Kira-kira apa yang membuatmu suatu hari merasa sudah tua?
Punya anak kali ya.
14. Apa tradisi unik/aneh yang dimiliki keluargamu?
The fact that we don’t have it lol.
15. Kalau kamu dapat uang 1 miliar secara cuma-cuma, apa yang pertama kali kamu beli?
Rumah buat nyokap gue.
16. Website atau aplikasi apa yang benar-benar mengubah hidupmu menjadi lebih baik/lebih buruk?
GOJEK!
Dalam waktu dekat ini, Pophariini bersama Natasha Udu dan Lomba Sihir akan menggelar sebuah kolaborasi apik yang tentunya sangat sayang untuk dilewatkan. Pantau aktivitas di media sosial kami untuk info selanjutnya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …
We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms
Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan. Album Asian Palms …