5 Alasan rumahsakit Enggak Bubar

Dec 23, 2024

Dalam perhelatan Kabar Bahagia: 30 Tahun Perjalanan rumahsakit beberapa waktu lalu, kami sempat bertemu dan berbincang dengan para personel rumahsakit di balik panggung hari Sabtu (14/12) di Bali United Studio, Jakarta Barat.

Selain membahas acara perayaan 30 tahun mereka, kami menanyakan bagaimana rumahsakit tidak hanya konsisten berkarya, namun juga berhasil mendapatkan perhatian dari generasi sekarang yang usianya tentu memiliki rentang lebar dengan para personel.

 

Konser 30 tahun rumahsakit / Dok. Anggik Yoga Prayuda

 

Dalam kesempatan hari itu, Arief, Marky, Fadli, dan Sadam secara bergantian menguraikan apa-apa saja yang menjadi alasan mereka bertahan selama 3 dekade kepada Pophariini. Simak langsung di bawah ini.


 

rumahsakit adalah penghasilan utama

“Selain memang pengin terus berkarya, salah satu alasannya rumahsakit juga jadi penghasilan utama, makanya gue fokus. Misalnya mau bubar gue nanti bakal, ‘Eh, jangan dong [tertawa]’.” – Arief Bakrie

 

Penyeimbang hidup

“Tidak akan bubar karena ini sebagai penyeimbang hidup gue untuk dunia di luar musik. Jadi harus balance. Deadline pekerjaan dan bermusik harus balance. Dua-duanya harus jalan terus, jadi gak boleh bubar.” – Marky Najoan

 

Sudah seperti saudara

“Ini sudah seperti keluarga kedua gue lah. Secara langsung maupun gak langsung, mereka adalah tempat gue minjam duit [tertawa]. Gak, mereka-mereka ini yang bisa menyemangati hidup gue juga.” – Sadam

 

Musik adalah hidup

“Hidup itu artinya kan banyak ya. Bisa masuk ke alasannya Marky, bisa masuk ke alasan Arief. Memang ini kayak mungkin udah ditakdirin, rumahsakit adalah seperti ini. Harusnya rumahsakit udah gak bisa bubar. Kalau mau bubar tuh kayaknya kemarin. Sekarang udah 30 tahun, mau bubar juga sotoy. Mau bubar apaan lagi?.” – Fadli Wardhana

 

Pasien terus bertambah

“Gak bisa dibubarin kalau Pasien (sebutan untuk fans rumahsakit)-nya masih ada. Nanti mereka gimana?.” – Fadli Wardhana

 

Pasien jadi salah satu alasan rumahsakit terus bermusik / Dok. Anggik Yoga Prayuda

 


 

Pernyataan bonus dari Sadam:

rumahsakit bukan band, tapi brand

“Siapa pun di dalamnya, namanya tetap rumahsakit. Siapa pun itu nanti, mungkin 20 atau 30 tahun lagi ada yang menggantikan kami, ya ini tetap sebagai brand rumahsakit.”

 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Jiwe The Kick: Bukan dari Jogja, Kami Selalu Mengenalkan Diri Band Kotagede

Rintik hujan mengguyur kawasan selatan Yogyakarta. Di antara deretan pertokoan, gang-gang kecil, dan bangunan tua, warga sibuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, para pedagang menawarkan beragam hasil bumi, rempah-rempah, hingga jajanan tradisional yang menggugah selera. Sementara …

Trio Rangkai Rilis Album Penuh Perdana yang Diproduseri Ade Paloh

Dua tahun tanpa materi baru, trio folk asal Jakarta, Rangkai meluncurkan album penuh perdana bertajuk Pekik Hening di Lantang Angan (28/02).     Rangkai beranggotakan Bimo, Rai, dan Mirza yang terbentuk di tahun 2013. …