5 Alasan rumahsakit Enggak Bubar

Dalam perhelatan Kabar Bahagia: 30 Tahun Perjalanan rumahsakit beberapa waktu lalu, kami sempat bertemu dan berbincang dengan para personel rumahsakit di balik panggung hari Sabtu (14/12) di Bali United Studio, Jakarta Barat.
Selain membahas acara perayaan 30 tahun mereka, kami menanyakan bagaimana rumahsakit tidak hanya konsisten berkarya, namun juga berhasil mendapatkan perhatian dari generasi sekarang yang usianya tentu memiliki rentang lebar dengan para personel.

Konser 30 tahun rumahsakit / Dok. Anggik Yoga Prayuda
Dalam kesempatan hari itu, Arief, Marky, Fadli, dan Sadam secara bergantian menguraikan apa-apa saja yang menjadi alasan mereka bertahan selama 3 dekade kepada Pophariini. Simak langsung di bawah ini.
rumahsakit adalah penghasilan utama
“Selain memang pengin terus berkarya, salah satu alasannya rumahsakit juga jadi penghasilan utama, makanya gue fokus. Misalnya mau bubar gue nanti bakal, ‘Eh, jangan dong [tertawa]’.” – Arief Bakrie
Penyeimbang hidup
“Tidak akan bubar karena ini sebagai penyeimbang hidup gue untuk dunia di luar musik. Jadi harus balance. Deadline pekerjaan dan bermusik harus balance. Dua-duanya harus jalan terus, jadi gak boleh bubar.” – Marky Najoan
Sudah seperti saudara
“Ini sudah seperti keluarga kedua gue lah. Secara langsung maupun gak langsung, mereka adalah tempat gue minjam duit [tertawa]. Gak, mereka-mereka ini yang bisa menyemangati hidup gue juga.” – Sadam
Musik adalah hidup
“Hidup itu artinya kan banyak ya. Bisa masuk ke alasannya Marky, bisa masuk ke alasan Arief. Memang ini kayak mungkin udah ditakdirin, rumahsakit adalah seperti ini. Harusnya rumahsakit udah gak bisa bubar. Kalau mau bubar tuh kayaknya kemarin. Sekarang udah 30 tahun, mau bubar juga sotoy. Mau bubar apaan lagi?.” – Fadli Wardhana
Pasien terus bertambah
“Gak bisa dibubarin kalau Pasien (sebutan untuk fans rumahsakit)-nya masih ada. Nanti mereka gimana?.” – Fadli Wardhana

Pasien jadi salah satu alasan rumahsakit terus bermusik / Dok. Anggik Yoga Prayuda
Pernyataan bonus dari Sadam:
rumahsakit bukan band, tapi brand
“Siapa pun di dalamnya, namanya tetap rumahsakit. Siapa pun itu nanti, mungkin 20 atau 30 tahun lagi ada yang menggantikan kami, ya ini tetap sebagai brand rumahsakit.”

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
The Floppy’s Menemani Pendengar Lepas Penat di Single Kedua
Usai menandai kemunculan dengan lagu “Until All The Time” bulan Januari lalu, kini band pop rock asal Serang, The Floppy’s kembali dengan single kedua bertajuk “Rayakan Akhir Pekan” yang beredar tanggal 21 Maret lalu. …
Mengigau Asal Tangerang Angkat Tema Keseharian di Single Perdana
Band post-punk asal Tangerang, Mengigau menandai kemunculan mereka dengan sebuah single berjudul “Komuterlelap” yang dilepas hari Minggu (06/04). Lagu tersebut dipilih sebagai karya perdana karena membawa karakter khas Mengigau yaitu tema yang dekat dengan …