5 Alasan Shelomita Tetap Bermusik
Shelomita yang dulu dikenal sebagai penyanyi latar untuk band seperti Slank dan Dewa kembali merilis karya terbaru di bulan Desember 2023 lalu. Single bertajuk “Biarkan Kasih Bernada” ini dikerjakan bersama trio pencipta lagu Laleilmanino.
Dalam rangka mempromosikan sang lagu, Shelomita sempat berkunjung ke Mad Haus dan melakukan sesi wawancara bersama Pophariini (07/02). Ia bercerita soal awal kariernya di industri musik.
Shelomita mengatakan sejak masih di Taman Kanak-Kanak ia merasa sudah menemukan ketertarikan di dunia tarik suara. Hal ini berlanjut di masa kuliah saat ia bertemu dengan senior di kampus yang seorang produser dan menawarkannya kesempatan untuk menjadi penyanyi.
“Pas dia SMP, aku SD. Dia suka lihat aku nyanyi. Begitu aku lagi kuliah, di tengah-tengah bikin skripsi aku ketemu lagi sama dia,” kata Shelomita.
Meski sudah pernah menjadi penyanyi latar Dewa dan Slank, namun Shelomita merasa pertemuannya dengan sang produser yang membuat ia makin serius bermusik.
Sempat merasakan berbagai era di industri musik, Shelomita mengungkapkan perkembangan musik saat ini sangat variatif. Ia memandang hal ini bisa terjadi karena pola pikir masyarakat yang dirasa sudah lebih open minded dibanding dulu.
“Anak sekarang dengar musik udah dari seluruh dunia. Jadi terbuka banget dan akhirnya menghasilkan karya-karya yang kaya banget. Dari banyak contoh, referensi, dan panutan. Anak sekarang lebih berani mengekspresikan,” ucapnya.
Sesi bincang-bincang bareng Shelomita berlanjut ke perbincangan tentang momen kembali setelah vakum cukup lama. Sang solois membagikan 5 alasan mengapa ia tetap bermusik kepada Pophariini.
Simak penjelasannya di bawah ini.
Sudah menjadi kebutuhan
Aku merasa sudah bukan ego atau desire lagi tapi badan aku butuh. Banyak banget contoh. Di saat aku melahirkan kata Ibu, aku nyanyi. Itu tanpa sadar. Lalu, pas pandemi aku sempat sesak napas. Aku kayak panic attack, aku nyanyi sampai napas aku teratur lagi dan tenang. So my body needs that, udah bukan cuma rasa.
Cinta musik
Aku cinta banget nyanyi. Sampai aku mau berjuang banyak hal untuk musik karena aku cinta.
Musik adalah jiwa
Kenapa aku bisa bilang jiwa karena dengan aku nyanyi, bermusik, dengar musik, nonton musik, entah aku jadi penikmatnya atau pelakunya, bisa bikin aku bahagia sampai badan enteng. Mau ada masalah apa juga kalau berhubungan sama musik terhipnotis untuk jadi bahagia.
Rasa tanggung jawab
Ada rasa tanggung jawab karena Allah sudah memberikan potensi ini ke aku. Jadi aku merasa kalau setop tuh aku gak tanggung jawab.
Contoh buat anak
Mereka lihat dokumen-dokumen aku dari sebelum mereka lahir. Tanpa diomongin, mereka sebenarnya ada rasa kayak, “Prove it dong. Prove it in front of us now. Bukan cuma dokumentasi”. Jadi kayak lebih ke alasan kalau merasa udah gak bisa. Ini adalah salah satu bentuk contoh dan bukti untuk anak-anak aku, if you have a dream, reach it.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
100 Lagu Indonesia Terbaik 2024
Melanjutkan apa yang sudah berjalan di tahun-tahun sebelumnya, redaksi Pophariini kembali membuat daftar 100 lagu Indonesia yang menjadi perhatian di sepanjang 2024. Lagu-lagu berbagai genre ini kami kumpulkan berdasarkan preferensi pribadi dan tentu sambil …
Kaleidospop Musik Indonesia 2024 Versi Pophariini
Panggung musik dengan berbagai konsep pertunjukan, baik yang intim, festival besar, hingga konser tunggal masih bertebaran di tahun ini. Saking banyaknya pilihan, yang mana kedua tangan tak selalu bisa menggapai, terpaksa ada yang terlewatkan. …