Souljah mendapat kesempatan untuk tampil memeriahkan panggung Laras Hati Mangkunegaran yang berlangsung hari Sabtu, 19 April 2025 di Pamedan Mangkunegaran, Solo.

Kami sempat menemui para personel Danar Pramesti, Said Fauzan, David Pasaribu, dan Benjamin Renhart di balik panggung Laras Hati sebelum mereka menghibur para penonton.

Sejak terbentuk 1998, band ini sudah menghasilkan total 5 album. Album kelima mereka berjudul Sounds of Souljah rilis akhir Februari 2025. Nomor berjudul “Jaga Kelamin” yang terdapat di album tersebut akan menjadi trek fokus yang berikutnya.

Melewati 27 tahun bermusik, Souljah mengungkapkan alasan-alasan mengapa mereka masih solid sampai hari ini.

Tanggung Jawab

“Yang terlintas di pikiranku, karena tanggung jawab. Maksudnya dalam artian sampai sejauh ini aku mikir salah satu hal yang bikin enggak bubar adalah ada rasa tanggung jawab. Bertanggung jawab pada pilihan sendiri, ya waktu itu. Pada akhirnya Souljah sudah tidak lagi cuma jadi milikku atau milik kami saja. Tapi sudah jadi tempat orang mendapatkan penghidupan. Katakanlah begitu. Keputusan enggak bisa semerta-merta.” – Danar Pramesti

Hati 

“Lebih ke hatinya di sini. Soalnya pernah aku mencoba atau terpaksa mencoba pekerjaan lain di zaman pandemi. Tapi berat banget menjalaninya. Kalau bermusik udah otomatis, udah biasa, udah terbiasa. Dan memang aku merasa keahliannya cuma di sini.” – Said Fauzan

Braddasouljah 

“Kami bisanya cuma ini. Kedua karena Braddahsouljah karena di beberapa titik, di mana kami mau udahlah. Masih ada semangat terus dari Braddahsouljah untuk ayo dong mana karya barunya atau ada poin-poin lo tuh nyemangatin gue lo. Itu yang bikin kami, kami berguna juga ya buat orang lain.” – David Pasaribu 

Sumber Penghasilan 

“Souljah full time musician. Kami bisa berhasil sampai di sini dan enggak kerja di kantoran itu miracle. Gue enggak menyarankan semua orang melakukan kegilaan yang sama karena duit dari ngeband enggak sebanyak itu.” – Benjamin Renhart

Visi & Misi

“Kami pengin ngeband sampai kakek dan nenek. Makanya kami buat sistem itu supaya kami punya penghasilan pasif waktu sudah pensiun.” – Benjamin Renhart