5 Pertanyaan Vindes: Minim Musik, Maksimal Sport

Jan 10, 2023

Tahun 2022 jelas tahunnya duo “mantan bujang” ini. Setelah bercandaannya saat memandu acara televisi silam pernah nyaris membuat mereka masuk penjara, kini bisa dibilang dunia hiburan video di Indonesia ada di tangan duo Vincent dan Desta ini.

Vincent Rompies dan Deddy “Desta” Mahendra berteman sejak 30 tahun lebih, bersama membentuk band Clubeighties, berpasangan di televisi sejak 2000an, dan kembali lagi berpasangan mengudara perdana di NET TV dengan acara talkshow Tonight Show berjalan hingga kini memasuki tahun ke 10. Lalu sambil berjalan, secara mandiri mendirikan acara konten YouTube, Vindes per April 2020.

Tahun 2022 lalu Vindes menggocek dunia hiburan dengan membuat acara olahraga yang terbilang masif dari segi hype. Acara itu bernama Tiba Tiba Tenis. Namun konsep olahraga ini tidak datang tiba-tiba. Sebelumnya Vindes menggelar acara olahraganya pertama kali dengan pertandingan ping pong dua kali. Antara Desta dengan Onadio (Onad) Leonardo dan antara Desta melawan pelawak Indonesia Abdel Fachrian.

 

Vindes Sport kembali menggelar pertandingan bulu tangkis bertajuk “Tepok Bulu ’22” antara Vincent vs Valentino “Jebret” Simanjuntak. Di saat bersamaan menggelar ganda putri antar artis Indonesia. Raisa Andriana/Anya Geraldine, melawan Hesti Purwadinata/Erika Carlina.

Yang terakhir, Vindes mengadakan pertandingan tenis antara Deddy Mahendra Desta melawan Raffi Ahmad, yang dimana juga mempertandingkan Dion Wiyoko dan Enzy Storia melawan Gading Marten dan Wulan Guritno di Lapangan Tennis Indoor Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta untuk sebuah pertandingan lain.

Simak obrolan singkat Pophariini dengan duo Vindes di bawah ini.


1. Selamat ya, tahun ini bisa dibilang tahunnya kalian. Apa ada keresahan tertentu yang jadi latar belakang lahirnya Vindes?

Vincent (V): Sepertinya setiap tahun adalah memang tahunnya kita [tertawa]. Terima kasih btw. Soal resah, jangan kebanyakan resah lah.

Desta (D): Enggak ada keresahan. Karena kita mau bebas saja berkreasi di platform kita sendiri.

 

2. Kalau diperhatikan porsi musik itu cukup minim di Vindes, ada alasan tertentu kah?

V: Menurut gue sih cukup, bahkan suka kebanyakan, kadang saja ada tamu kita yang buta musik tetap kita suruh bermusik di konten kita.

D: Jadi di dunia digital yang baru buat kita ini, kita masih fokus coba menghasilkan karya-karya yang berbeda dan bervariasi. Dan channel Vindes memang belum fokus musik jadi yang utama. Kita juga masih baru di dunia ini, masih meraba juga. Rencananya tahun depan kita mulai fokus ke program dan off air musik. Kalau untuk porsi musik selama ini tetap ada di sela-sela interview, dalam bentuk jamming dan lain-lain.

 

3. Kalian sekarang fokus ke olahraga dan dengan gimmick perempuan cantik. Apakah karena faktor musik sudah tidak menjual lagi?

V:  Kita fokus ke banyak hal yang kita suka, seperti musik, olahraga dan perempuan cantik. Kalau soal jual menjual biarkan para marketing saja yang ngurusin. Biarkan kita mengurus yang cantik-cantiknya saja.

D: [tertawa] karena Vincent Desta gemar olahraga sesimpel itu. Kita hanya menyuguhkan sesuatu dalam bentuk digital, bentuk lain yang bahkan belum pernah kita rambah dan kelola. Di Vindes, karya kita berupa sesuatu yang mewakili kita banget. Tongkrongan ngobrol diwakili bentuk talkshow, olahraga, seni rupa, dan musik.

Kalau soal perempuan cantik sebenernya mencari public figure yang mau main bulu tangkis atau tennis ditonton 4000 orang bukan perkara mudah. Tujuan kita juga menghidupkan kembali semangat olahraga masyarakat. Sesuai dengan olahraga yang kita sukai dan kita mainkan.

Jadi kita menghadirkan tontonan sportainment ala Vindes yang digarap serius dan “menarik”, dan para public figure juga main serius untuk menang. Yang terpilih dan sanggup secara jadwal ya mereka itu yang bermain. Kebetulan mereka cantik dan menarik. Juga mewakili segmentasi masing-masing di dunia hiburan. Jadi bukan fisik fokus utamanya. Fokusnya itu selama ini kita liat mereka di TV atau panggung, kini kita lihat mereka bisa jadi atlet yang serius. Secara persiapannya dan di lapangannya.

 

4. Kalian kini bisa dibilang menguasai TV dan Youtube. Terutama di Vindes dengan area pembahasan luas, dinamis, humor yang sangat tongkrongan. Tapi ada aturan atau etika, do’s and don’t nya di Vindes kah?

V: Do’s-nya bersenang-senang dan bergoblog-goblog ria bersama. Don’ts-nya adalah jangan bekerja terlalu keras, bersedih dan bermuram durja.

D: Kita punya filter alami berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Sekiranya ada sesuatu yang tidak sepantasnya atau berbahaya dibahas atau dibicarakan kita secara alami akan memfilternya. Saya dan Vincent sekarang mungkin bisa dibilang lebih dewasa. Cieeeee…

 

5. Di balik Vindes ternyata ada Henry ‘Batman’ dan Oomleo, “nama lama” di skena independen. Apakah kalian cukup desperate butuh ide-ide segar? 

D: [tertawa] sesimpel jawabannya Vindes dibentuk di awal bersama teman-teman dekat dan nyambung secara taste dan visi. Dan Batman dan Oomleo kebeneran ada di circle dan skena kita. Jadi kenapa enggak?

V: Ah, kaga nolong! Pada akhirnya Oomleo juga sibuk dengan karaokenya, Batman juga terlalu old untuk relate dengan kondisi masa kini. Maklum seniman kolonial. Akhirnya kita-kita berdua juga yang sibuk. Mereka jatuhnya lebih menjadi beban buat kita. Vakingsyit memang mereka!


 

Penulis
Anto Arief
Suka membaca tentang musik dan subkultur anak muda. Pernah bermain gitar untuk Tulus nyaris sewindu, pernah juga bernyanyi/bermain gitar untuk 70sOC.
3 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Gunstt
Gunstt
1 year ago

Wwwk fakinsit emang vindes

mustafa ali
mustafa ali
1 year ago

kolom komentar masih aman nih dari serangan fafifu wasweswos di twitter gara-gara yang ngequote dari kolektif/media skena itil yang bitter

Anon
Anon
1 year ago

vindes asyuuuuu, much love !!

Eksplor konten lain Pophariini

Rekomendasi 9 Musisi Padang yang Wajib Didengar

Di tengah gempuran algoritma sosial media, skena musik independen Padang sepertinya tidak pernah kehabisan bibit baru yang berkembang

5 Musisi yang Wajib Ditonton di Hammersonic Festival 2024

Festival tahunan yang selalu dinanti para pecinta musik keras sudah di depan mata. Jika 2023 lalu berhasil menghadirkan nama-nama internasional seperti Slipknot, Watain, dan Black Flag, Hammersonic Festival kali ini masih punya amunisi untuk …