Duo pop asal Jakarta, The Cottons resmi mengakhiri masa rihat setelah terakhir melepas “It’s Only a Day” di tahun 2016. Mereka meluncurkan album mini bertajuk Harapan hari Sabtu (01/05) via Bandcamp.

The Cottons beranggotakan pasangan suami istri Yehezkiel Tambun dan Kaneko Pardede.

Kami menghubungi Kaneko yang akrab disapa Keko via WhatsApp (04/05) untuk menanyakan soal perilisan karya baru yang memiliki jeda cukup lama dan membahas soal karya anyar mereka.

Keko mengatakan jeda lama karena energi dan mood-nya memang baru ada saat ini. “Ada prioritas lain juga, seperti keluarga, pekerjaan, dan lain-lain. Jadi fokus dan energinya habis ke situ,” kata Keko.

Album mini Harapan yang berisi 4 lagu ditulis dan digarap di studio The Cottons, Studio Mawar, kecuali rekaman drum dilakukan di Studio Starlight, Duren Sawit, dibantu Christo Putra (Bangkutaman dan D’Jenks).

“Proses pengerjaannya cukup singkat hanya sekitar 1-2 bulan saja. Namun uniknya, satu lagu berjudul ‘Harapan Part 1’ adalah satu-satunya lagu yang memakan proses paling lama, sejak awal 2020. Namun karena satu dan lain hal baru bisa diselesaikan tahun ini,” ucap Keko.

Saat ditanya tentang bagaimana cara mereka untuk mencuri perhatian pendengar, Keko menegaskan bahwa sebuah rilisan yang serius sudah lebih dari cukup bagi The Cottons. Konsistensi dalam berkarya dan manggung juga menjadi cara paling tepat untuk lebih dikenal bagi mereka berdua.

“Lebih dalam lagi, perhatian yang didapat mungkin hanyalah nilai tambah dari apa yang sudah dirilis oleh sebuah band,” tegas Keko.

Menyusul perilisan di Bandcamp, album mini Harapan bakal meluncur di seluruh layanan streaming musik tanggal 8 Juni 2024. Mari nantikan.