Infect Asal Medan Beri Gambaran Situasi Sosial Politik di Album Perdana

Band chaotic hardcore asal Medan, Infect resmi menghadirkan album penuh perdana dalam tajuk Intifadah tanggal 7 April lalu. Sebelumnya, band sudah pernah meluncurkan 2 album mini berjudul Intruders dan Polemos, serta single “Slaves”.
Infect beranggotakan Mim Danang (vokalis), Hengky Siahaan (gitaris), Raihan (gitaris), dan Friend Gultom (pemain bas). Pophariini sempat berbincang dengan para personel melalui kontak dengan Friend hari Selasa (10/06) via aplikasi percakapan.
Sang bassist membuka obrolan dengan menceritakan album Intifadah, yang merupakan bentuk kemarahan Infect terhadap situasi sosial politik yang terjadi belakangan ini.
“Ini adalah bentuk protes yang kami lakukan terhadap ketidakadilan yang terjadi terutama terhadap peperangan. Karena bagi kami perang bukanlah jawaban dalam menyelesaikan konflik,” kata Friend.
Danang sebagai penulis lirik merasa klise untuk menyebut apa yang ditulisnya sebagai bentuk keresahan. Sang vokalis menjelaskan album Intifadah adalah gambaran nyata busuknya rezim negara dan juga bengisnya zionis Israel terhadap rakyat Palestina.
“Intifadah adalah pukulan dan harapan, dengan tujuan para pendengar menjadi lebih peka, sadar, dan mau ikut bergerak dalam bersuara. Tidak hanya diam menunggu giliran untuk dibinasakan,” ujar Danang.
Beres membahas tema album dari sisi lirik, Hengky sebagai pembuat musik memaparkan tentang aransemen 8 lagu di album. Berangkat dari keinginan menghadirkan nuansa musik hardcore berbeda, ia dan rekan-rekannya banyak memadukan unsur genre lain seperti black metal untuk aransemen.
“Sebagai pembuat musik, saya memegang teguh prinsip bahwa hardcore itu adalah kebebasan,” tegasnya saat menjelaskan aransemen album Intifadah.
Perbincangan ditutup dengan cerita Friend terhadap perkembangan gerakan musik di Medan. Ia merasa di kota asalnya eksistensi musik metal dan hardcore masih dipertahankan.
“Dengan banyaknya band-band baru yang bermunculan serta beberapa label musik, studio musik, dan recording yang konsisten sampai saat ini,” tutupnya.

Eksplor konten lain Pophariini
6 Musisi Pilihan yang Perdana Tampil di Prambanan Jazz 2025
Prambanan Jazz Festival akan kembali memadukan musik dan keindahan Candi Prambanan selama 3 hari tanggal 4-6 Juni 2025. Ada 6 nama baru yang bakal mencicipi panggung megah untuk pertama kalinya di tahun ini. Mulai …
MANJA Rilis Album Perdana Between Borders
Perjalanan band alternative pop rock asal Bali, MANJA akhirnya sampai di perilisan album penuh perdana bertajuk Between Borders (26/06). Sebagian sudah beredar sebelumnya, dan sisanya adalah materi baru yang siap memperkuat identitas mereka di …