6 Musisi Pilihan yang Perdana Tampil di Prambanan Jazz 2025

Prambanan Jazz Festival akan kembali memadukan musik dan keindahan Candi Prambanan selama 3 hari tanggal 4-6 Juni 2025.
Ada 6 nama baru yang bakal mencicipi panggung megah untuk pertama kalinya di tahun ini. Mulai dari Rafi Sudirman, The Cottons, Societit De Harmonie, Bernadya, Pendarra, hingga Primasuara siap membawa warna berbeda dengan karakter musik yang kuat dan personal.
Pophariini sempat menghubungi mereka untuk meminta komentar aksi perdananya nanti di Prambanan Jazz. Simak langsung di bawah ini.
Bernadya
Solois yang baru saja menutup perjalanan album Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan beberapa waktu lalu ini mengaku Prambanan Jazz adalah salah satu festival musik impiannya untuk tampil. Jelas, ia merasa senang mendapatkan kesempatan ini.
Selain menyusun daftar lagu dan aransemen yang sesuai dengan festival tersebut, Bernadya yang tampil di hari pertama dan kedua juga sempat sedikit memberikan bocoran tentang penampilannya.
“Aku akan collab dengan seorang penyanyi. Pokoknya kalian mesti datang ya, kita seru-seruan bareng di Prambanan Jazz,” kata Bernadya.
Primasuara
Kolektif musik ini akan meramaikan Prambanan Jazz hari pertama dengan sajian musik dari Littlefingers, Tomy Pratomo, Zakari Danubrata, dan Gabsav). Chika Olivia dari Littlefingers mewakili rekan-rekannya di Primasuara menyampaikan kepada Pophariini, bahwa momen perdana ini menyenangkan karena bisa berbagi panggung dengan teman-temannya.
“Littlefingers sendiri juga bisa bawain lagu-lagu yang baru karena baru rilis album juga,” ungkap Chika yang album barunya bertajuk Snakes & Ladders.
Karena bermain dengan Primasuara, Chika merasa sound yang bakal mereka mainkan bisa lebih di-explore. Mengingat formatnya yang lebih besar dengan lebih banyak orang di panggung. Penasaran? Nantikan penampilan Primasuara di Prambanan Jazz.
Societeit de Harmonie
Band yang baru saja meluncurkan album mini anyar bertajuk BILANGAN akhir Mei lalu ini tentunya bakal menjadikan Prambanan Jazz sebagai lahan presentasi materi baru mereka ini.
“Apalagi lagu baru yang ada di upcoming EP kami ada hubungannya sama Jogja, rasanya kayak semesta meridhai perjalanan ini. Excited buat ketemu teman-teman Jogja dan sekitarnya!,” ujar Natasya Elvira, vokalis Societeit de Harmonie.
Uniknya, Natasya yang mengaku sedang bolak-balik Jogja akhir-akhir ini sempat manifesting untuk main di Kota Gudeg ini bareng bandnya. Hal ini lah yang mendorongnya menulis lagu soal Jogja, dan akhirnya kesampaian di Prambanan Jazz.
Rafi Sudirman
Penampilannya di Prambanan Jazz nanti akan jadi momen personal bagi Rafi. Kehadiran Kenny G sebagai headliner tahun ini jadi alasan pertama, di mana Rafi yang juga bermain saksofon pernah menyaksikan aksi musisi tersebut di sebuah acara yang juga diadakan di Candi Prambanan.Â
Meski pernah menjajal panggung Prambanan Jazz beberapa tahun lalu bersama Erwin Gutawa, namun Rafi merasa tahun ini jadi spesial karena ia tampil dengan atas namanya sendiri.
“Rasanya seperti kembali ke tempat yang pernah jadi mimpi, kali ini dengan suara, karya, dan perjalanan yang benar-benar aku jalani sendiri,” ungkapnya.
Karena ini momen spesial, Rafi berencana membawakan lagu-lagu barunya untuk pertama kali di panggung Prambanan Jazz. Ia juga sudah menyiapkan beberapa aransemen khusus untuk single terbarunya, “Panjang Umur Selalu”.
“Yang spesial dari penampilan ini bukan hanya musiknya, tapi niat untuk benar-benar hadir dan terhubung dengan mereka yang datang besok,” tutup Rafi.
The Cottons
Bermain di festival seperti Prambanan Jazz tentu jadi momen besar bagi musisi. Hal itu lah yang dirasakan The Cottons saat mendapatkan tawaran tersebut. Kaneko Pardede (vokal, kibor) bahkan mengungkapkan cukup kaget saat diajak tampil di festival tersebut.
“Kok bisa kami yang diajak? [tertawa]. Tapi yang pasti suatu kehormatan bagi kami untuk tampil di acara ini. Semoga enggak mengecewakan,” kata Kaneko.
Di sisi lain, Yehezkiel Tambun (vokal, gitar) mengatakan bahwa The Cottons sudah menyiapkan jazz variations untuk membawakan lagu-lagu mereka nanti. Pendekatan ini diakui belum pernah dilakukan sebelumnya.
“Persiapannya lumayan challenging karena memang memainkan musik jazz itu tidak gampang. Mudah-mudahan penonton juga terhibur dengan penampilan kami kali ini,” pungkasnya.
Pendarra
Arjunet Abdi Nugraha, mewakili Pendarra merasa sangat terhormat bisa tampil di Prambanan Jazz meski usia band mereka masih satu tahun. Ia melihat ini sebagai bentuk pengakuan sekaligus tantangan untuk tetap jujur dan relevan di skena musik.
“Kesempatan ini kami pandang sebagai bentuk pengakuan, sekaligus tantangan untuk menyuarakan karya kami dengan cara yang jujur dan relevan di tengah ekosistem musik yang terus bergerak,” kata Junet.
Untuk persiapan, Pendarra sedikit mengubah setlist agar sesuai dengan materi album penuh yang sedang mereka kerjakan, sehingga penampilan mereka di Prambanan Jazz terasa lebih spesial.
“Suara yang kami hadirkan di panggung ini mendekati dengan apa yang tengah kami siapkan untuk album penuh mendatang,” jelas Junet di akhir perbincangan.

Eksplor konten lain Pophariini
Flag Of Hate Hadirkan Lagu Romantis Bernuansa Gothic Metal
Unit gothic metal asal Tangerang Selatan, Flag Of Hate resmi merilis single terbaru bertajuk “Secret of the Ancient” hari Senin (30/07). Ini merupakan single bertema romantis, yang tetap mempertahankan atmosfer gelap ala musik gothic …
Hevay Perkenalkan Cumbia Instrumental Penuh Ritme Lewat Sorepaso
Band asal Bandung, Hevay resmi merilis album debut bertajuk Sorepaso (10/06), sebuah karya instrumental yang terdiri dari sembilan trek tanpa vokal. Album ini hadir sebagai eksplorasi genre cumbia dengan pendekatan yang ritmis, sederhana, namun …