Lirik Minggu White Chorus tentang Harapan di Hari Buruk

Jul 20, 2025

“Minggu” dari White Chorus adalah lagu tentang hari-hari buruk yang tetap kita jalani dengan harapan tipis. Lewat lirik yang jujur dan sederhana, lagu ini menggambarkan situasi yang sangat akrab, yaitu kesialan kecil, rasa jenuh, dan gumaman dalam hati yang bilang, “Ya, hari ini buruk… tapi mungkin besok bisa lebih baik.

Lagu ini tidak lahir dari peristiwa besar, melainkan dari momen yang sangat biasa. Ditulis oleh Emir Mahendra saat subuh hari di rumah orang tuanya di Cibubur—tepat sebelum jadwal check sound pagi. Saat itu lirik “Minggu” diakui muncul begitu saja.

“Intinya lagu ‘Minggu’ tuh soal keseharian yang suka ada sial kecil atau rasa jenuh. Tapi ya tetap ada harapan,” jelas Emir (19/07) di tengah perjalanan Electro-Pop Tour mereka menuju venue di Malang.

Tur yang dijalani White Chorus saat ini penuh warna. Dari kota ke kota, mereka bertemu banyak teman baru, mencicipi kuliner, hingga melewati momen dramatis seperti diserempet truk minyak atau terjebak macet karena demo truk di pelabuhan. Tapi seperti semangat yang dibawa “Minggu”, semua hal itu tetap bisa dinikmati dan jadi cerita.

“Minggu” bukan hanya lagu yang bisa didengar, tapi juga dirasa. Karena semua orang pasti pernah berada di hari yang tak ideal, dan semua orang pasti pernah berharap esok akan lebih baik.

Simak lirik lengkap lagu “Minggu” dari White Chorus berikut ini—baris demi baris yang mengajak kita berdamai dengan hari buruk, sambil tetap menggantungkan harapan pada hari esok.


 

Pukul 6 waktu setempat

Ingin tidur namun tak sempat

Jadwal untuk berangkat pagi

Perut kosong kuisi roti

Lantas pergi ku belum mandi

 

Setengah sadar

Muka tak segar

Setengah jalan

Baru ku sadar

Kalau ku lupa menutup pagar

Putar balik dengan hati tegar

 

Sial

Ini bukan hari ku

Sungguh malang hari ku

Namun ku harap minggu ku indah

 

Sial

Ini bukan hari ku

Sungguh malang hari ku

Namun ku harap hidup ku indah

 

Sesampainya aku di tempat

Pukul tujuh untung tak telat

Bergegas ku berlari untuk menyiapkan diri

Tujuh jam bosan setengah mati

 

Kantung mata di wajah ini

Nol energi di badan ini

Lihat besok aku berjanji

Akan kembali lagi

Dalam ruangan bentuk persegi

 

Sial

Ini bukan hari ku

Sungguh malang hari ku

Namun ku harap minggu ku indah

 

Sial

Ini bukan hari ku

Sungguh malang hari ku

Namun ku harap hidup ku indah

 

Mati perlahan hirup asap knalpot

Telan umpatan sampai ku kena choke

Pukul delapan masih coba tangkis ngantuk

Mimpi di jalan buat mama nangis takjub (mak gue)

 

Stop balik masuk realita

Matahari lit sinari panggung derita

Balenciaga tak pernah masuk ke kaki

Jaga balance siaga agar tak jatuh berkali

 

Pagi hingga pagi

Memutar roda besi

Kerah dan dasi terasa cekik perlahan

Harapan bisa lepas dari jeratan

Doa ke Tuhan disela fajar menjelang

Berharap mendulang

Sebelum waktu berpulang

 

Selular dering di tengah malam

Deadline masih mengejar walau ku dah di kamar

 

Sial

Ini bukan hari ku

Sungguh malang hari ku

Namun ku harap minggu ku indah

 

Sial

Ini bukan hari ku

Sungguh malang hari ku

Namun ku harap hidup ku indah

 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Morphose Angkat Kisah Asmara di Single Perdana Love Song

Band metalcore asal Semarang, Morphose menandai kemunculan lewat single perdana “Love Song” (11/07). Lewat single ini, mereka menyampaikan bagaimana perasaan-perasaan seperti marah, kecewa, dan kehilangan bisa berjalan beriringan dengan bentuk cinta yang lebih luas. …

After Midnight Suarakan Keresahan Lewat Single AfearMASI

Band alternatif asal Jember, After Midnight merilis single terbaru berjudul “AfearMASI” hari Minggu (06/07). Single ini menjadi cerminan keresahan kolektif mereka soal rasa takut terhadap hal-hal yang bahkan belum terjadi.     After Midnight …