Rock & Roll Indonesia di Eropa: Indische Party, The Flower Girl dan David Tarigan
Bagi Indische Party, bulan Oktober kemarin adalah bulan yang menggembirakan. Ini adalah kali pertama mereka bermain di depan publik di Eropa. Jika beberapa tahun lalu mereka hanya bisa merasakan ‘hawa musik’ Eropa dari bilik studio legendaris, Abbey Road, namun kali ini mereka benar-benar bisa tampil di hadapan penonton Eropa, terutama di London dan Brussel dalam rangkaian konser di dua negara tersebut.
Kurang lebih satu minggu lamanya mereka habiskan di London dan Brussel untuk mempresentasikan rock & roll serta budaya musik kontemporer Indonesia dalam sebuah gelaran yang bernama Europalia Arts Festival 2017.
Indische Party tak sendiri, mereka ditemani Flower Girls dan David Tarigan. Flower Girls yang terdiri dari Yuyi Trirachma (bas dan vokal), Tika Pramesti (drum dan vokal), Tanya Ditaputri (gitar dan vokal), dan Rika Putrianjani (gitar dan vokal) adalah band bentukan David Tarigan dan Ubiet Raseuki yang khusus memainkan lagu-lagu rock & roll milik grup rock perempuan legendaris Indonesia, Dara Puspita. Sedangkan David Tarigan sendiri menemani perjalanan Eropa ini sekaligus memainkan seleksi lagu-lagu rock Indonesia dari balik turntable.
“Richmix adalah venue deket area Bricklane, katanya sih tempatnya hipster banget. Crowd yang dateng macem-macem, ada anak indo yang kuliah di sana, ada orang vietnam lah. Anak-anak ‘Londoner’ juga pada dateng. Lebih Intim sih gig nya” ujar vokalis Indische Party Japs Shadiq tentang Richmix, venue di London tempat mereka bermain tanggal 20 Oktober kemarin.
https://www.instagram.com/p/Ba_6Nepj-hb/?hl=en&taken-by=indischeparty
Venue ini yang bertempat di Bethnal Green Road, London. Ada lebih dari 100 orang memadati venue kecil ini. Suasana intim sekali, penonton sangat apresiatif.
Uniknya, banyaknya diaspora Indonesia yang hadir membuat acara ini terasa seperti berada di gig-gig di Indonesia. Dan lebih mencengangkan lagi, salah satu WNI yang hadir adalah mbak Elshinta, putri Oom Yos, pemilik label legendaris Irama Record dan media Elshinta. Beliau sangat membantu dalam persiapan belakang panggung di London.
Sehari setelahnya, Indische Party, Flower Girls, dan David Tarigan bertolak ke Brussels, Belgia untuk bermain di Les Brigittines. Venue ini adalah sebuah gereja tua berumur lebih dari 300 tahun yang disulap menjadi lokasi konser musik. Digelar tanggal 21 Oktober, malam minggu tepatnya, penonton di Brussel lebih variatif. Lebih dari 500 orang memadati ruangan. Mereka datang beragam negara di Eropa: Italia, Austria, bahkan Brazil.
https://www.instagram.com/p/BatCnohFN82/?taken-by=yuyayuyi
“Yang kerennya, penontonnya pada total gitu dandanannya, sangat 60an. Vibe vintagenya jadi berasa banget pas di Les Brigittines. Trus penontonnya apresiatif banget, dan kayanya ini adalah salah satu gig terbaik yang gue pernah main,” ungkap Japs.
Memang benar, saking apresiatifnya, meski penonton tak mengerti bahasa yang dinyanyikan, terutama lagu-lagu Dara Puspita yang 90% berlirik Indonesia, mereka berdansa sejak lagu pertama hingga akhir, bahkan meminta encore.
Dan benar saja, permintaan encore penonton dijawab oleh kolaborasi antara Flower Girls, Indische Party dan David Tarigan naik ke atas panggung dan menggeber sebuah nomor yang dipopulerkan Dara Puspita berjudul “Ba Da Da Dum”.
Senada dengan Japs Shadiq, Yuyi Trirachma, bassist dan vokalis Flower Girls juga mengungkapkan perasaan senangnya.
“Kaget pertama kali diminta oleh penyelenggara untuk membuat sebuah band tribute untuk Dara Puspita. Bangga, haru, senang, takut, semua campur aduk. Tetapi semua terbayar dengan seluruh suka ria perjalanan dan acara yang seru, ditambah dengan suportifnya pendukung acara, penyelenggara, kurator, sound engineer, security, hingga penonton, itu semua membawa kesan tersendiri yang melekat hingga kami pulang ke Jakarta”, ungkapnya.
Tak hanya Indische Party dan Flower Girls yang mendapatkan apresiasi. Dari balik meja turntable, David Tarigan pun nampak kewalahan meski tetap senang senang ketika ‘dipaksa’ bermain 5 jam hingga jam 4 dini hari karena penonton yang enggan beranjak.
Sukses buat Indische Party, Flower Girl dan David Tarigan telah membawa ‘misi kebudayaan’ rock Indonesia ke Eropa.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …