Pop Figur: Risa Saraswati – Penyanyi Band Sarasvati & Penulis Buku

Apr 14, 2018

Saat manusia diberi kemampuan adikodrati oleh Tuhan, Risa Saraswati salah satunya. Memulai karir di musik sebagai vokalis Homogenic, kemudian menjajaki karir penyanyi solo dengan nama Sarasvati yang sudah menelurkan 5 album, Story Of Peter (2010), Mirror (2012), Sunyaruri (2013), Ballades (2015), Ratimaya (2015) kemudian menjadi penulis. Penulis buku dan lagu yang suka mengangkat topik tentang mahluk-mahluk kasat mata ini memiliki lima sahabat bernama Peter, Hans, Hendrick, William, dan Jansen. Mereka juga menjadi bagian dari perjalanan menulis Risa. Di antara lektur yang sudah pernah dirilis Ananta Prahadi, Risara, Maddah: Sebuah Ruang Cerita, Rasuk, Hendrick, Peter, William, Hans, Danur, dan Asih. Ia juga mengelola kanal YouTube pribadi yang diberi nama jurnalrisa. Belum lama ini video musik “Ivanna” yang mengisi soundtrack Danur 2: Maddah, film yang diangkat dari karya tulisnya sudah beredar. Simak obrolan Pop Hari Ini dengan Risa Saraswati:

 

Untuk pembaca kami yang mungkin belum pernah melihat karya kamu, coba deskripsikan karya kamu dalam 5 kata!

Membuka mata masuki dunia ‘mereka’.


Jika diukur dengan popmeter, berapa persenkah kadar pop pada karya yang kamu buat?

Saya kurang mengerti soal ini, biar netral saya jawab saja 50-50.

Apa arti kata pop bagi kamu?

Sesuatu yang populer

Apa album musik Indonesia paling pop yang pernah dimiliki dan disukai/mempengaruhi kamu?

Album Diorama – TULUS.


Apakah ada budaya pop yang menurut kamu paling mempengaruhi kamu sampai hari ini? 

Smartphone dan segala aplikasinya, karena lewat media itu karya saya mulai terendus oleh netizen… haha.

Jika kamu harus membuat soundtrack hidup, lagu apa sajakah yang pasti harus ada di dalamnya?

Bat For Lashes – What’s a Girl To Do?
Garbage – The World Is Not Enough
Lana Del Ray – Dark Paradise
Lykke Li – i Follow Rivers
Oh No Ono – Swim

Hal apa yang pasti selalu bisa membuat kamu dalam good mood?

Musik dan snack.

Apakah buku pertama yang pernah kamu baca dan sangat berpengaruh untuk kamu?

Kumpulan buku Enid Blyton.

Jika saat ini kamu tidak berkarya, pekerjaan lain apa yang kira-kira akan kamu lakukan?

Pegawai Negeri Sipil, dan sesungguhnya saya masih menjalani itu sampai detik ini.

Apakah hal yang paling sulit yang harus kamu hadapi dalam pekerjaan kamu?

Mood dan narasumber (yang kebanyakan memang hantu).

Apakah hal paling pop yang pernah kamu lakukan selama berkarya? 

Konser tunggal bersama band, karya tulis diangkat menjadi film.


Seberapa besar pengaruh budaya pop bagi kehidupan dan karya kamu?

Cukup besar, karena kebanyakan target sasaran penikmat karya saya sebagian besar adalah orang-orang yang sangat dipengaruhi budaya pop.

Siapakah 5 penulis buku Indonesia paling pop saat ini menurut kamu?

Eka Kurniawan, Dewi Lestari, Raditya Dika, Pidi Baiq, dan Vabyo.

Menurut kamu apakah artinya menjadi penulis buku di saat sekarang ini?

Bentuk penyaluran isi kepala, agar tak jadi gila.



Ketika sedang jatuh, hal apa yang selalu membuat kamu berdiri kembali?

Keluarga dan sahabat. Oh, tuntutan hidup juga… hahaha.

Apakah cita-cita kamu waktu masih kecil?

Pegawai pabrik permen.

Apakah nasihat atau kata-kata yang pernah kamu dengar dan terus diingat sampai hari ini?

Seorang sahabat berbincang dengan saya, katanya: “Kita manusia planet, harus tetap menginjakan kaki di atas tanah. Bagaimana caranya? Cari penyeimbang agar kita tetap bisa menginjak tanah dan tak ngawang-ngawang terus di atas langit”.

Siapakah sosok laki-laki (selain ayahmu) yang paling kamu kagumi atau sangat berpengaruh dalam kehidupan kamu (di masa lalu atau saat ini)? 

Saya mengagumi kakek saya sih, yang menurunkan kemampuan ini kepada saya. Tapi kalau harus tetap menyebut nama laki-laki lain, saya akan menjawab “Peter Van Gils, William Van Kemmen, Hendrick Konning, Hans Joseph Weel, Jantje Heinrich Janshen”, sahabat-sahabat kecil saya.

Menurutmu apa yang diperlukan lebih banyak di dunia penulis buku hari ini?

Penghargaan dari pembaca, minimal dengan membeli karya original bukan fotokopian atau soft file 🙁

 

____

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac 

Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …