Synchronize Festival 2018 : Hari Pertama Sudah Penuh

Oct 6, 2018
Danilla di Synchronize Fest 2018: Sound nya bersih! / foto: Pohan.

Hari pertama Synchronize Festival benar-benar di luar dugaan. Tak seperti tahun kemarin, Pada hari pembukaannya pada Jumat (5/09) kemarin, festival tahunan ini sudah ramai dipadati penonton.

Jam 5 teng, masing-masing dari setengah lusin stage menampilkan line upnya, Mesin Tempur di Dynamic Stage, Jakarta Blues Factory di Lake Stage, Lightcraft di Forest Stage, semua bermain keren.

Penyanyi cantik Vira Talisa membuka District Stage. Penyanyi yang baru saja merilis single barunya “Down In Vieux Cannes” berhasil menghipnotis penonton dengan penampilannya yang anggun. Sementara itu, Aditya Sofyan yang sekarang sudah memanjangkan rambutnya nampak kalem mengharubirukan penonton yang duduk di Gig Stage, hal yang sama juga dilakukan trio cewek folkie, Daramuda project.

Makin malam suasana makin meriah, Koil membuat penonton terpukau dengan pergantian gitar yang lumayan sering. Sayang kali ini Otong Koil absen dulu membanting gitarnya di lagu terakhir. Mooner tampil keren seperti biasa. The Upstairs nampak kilau memukau dengan formasi baru juga single barunya, “Semburat Silang Warna”. Sore on the other hand, mengecewakan karena soundnya yang terganggu, begitu juga indierockers dari Bandung, Pure Saturday, namun tetap saja mereka mendapat apreasiasi penonton yang sudah lama tak menonton mereka di Jakarta.

Dari sempitnya ruang di Gig Stage, band noise rock ibukota, Negative Lovers menghiasi sudut-sudut ruangan yang dipadati penonton dengan distorsi gitar ya Festng maksium, hampir tak ada ruang bagi penonton untuk bercakap-cakap dengan teman di sebelahnya. 100% pure noise!

Maliq & D’Essentials, Naif dan Danilla, ketiga penampil ini menyedot penonton paling banyak. Sementara Oom Leo menyediakan musik untuk mereka yang punya energi lebih setelah lama berdiri dan wara-wiri menikmati jajanan audio visual yang keren di Synchronize Festival tahun ini.

Foto oleh Pohan

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …

Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana

Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu.     View this post on Instagram …