Fingers: Mini Album Yang Mandiri Dari Danilla
Danilla Riyadi kembali menghadirkan kejutan baru pada Senin, (30/09) dini hari kemarin. Tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, secara tiba-tiba penyanyi asal Jakarta ini meluncurkan mini albumnya yang diberi judul Fingers. “Sengaja diluncurkan tanpa woro-wiri karena tujuannya adalah berbagi,” ujarnya.
Lewat Fingers, Danilla ingin menuangkan keresahannya terhadap isu sosial dan kemanusiaan. “Kebetulan saat itu keadaan di sekitar sedang panas, dan keresahan aku terhadap beberapa isu tersebut membuat aku melahirkan Fingers,” katanya.
Seperti judul albumnya, Fingers memang menceritakan tentang 5 buah jari tangan manusia, “Thumb dan Pinky” merupakan representasi dari ibu Jari dan juga kelingking dan memiliki durasi yang lebih sedikit dibandingkan lagu lainnya. “Index”, melambangkan tentang jari telunjuk, yang konon memiliki konotasi mengatur atau penguasa. “Middle” adalah lambang jari tengah, di mana kita sudah seperti diperkosa oleh kehidupan. Lalu “Ring” tak lain dan tak bukan tentang isu kebersamaan di negara kita.
“Aku pribadi suka sekali dengan jari tangan, dan entah apa yang terjadi dengan karya-karyaku kalau jari-jariku bermasalah,” ujar Danilla. Nama-nama jari juga dijadikan judul dari kelima lagu yang terdapat di Fingers.
Fingers sendiri menjadi sebuah penanda kedewasaan seorang Danilla, di mini album ini pertama kalinya Danilla berperan sebagai pencipta lagu dan produser tunggal untuk sebuah kumpulan karyanya, serta memainkan semua instrumen. Ini disebabkan Lafa Pratomo, mitra andalan dalam perjalanan bermusik Danilla selama ini, tak bisa banyak terlibat seperti biasanya karena sedang sibuk dengan proyek rekaman lain. Maka Lafa menganjurkan Danilla untuk bekerja sendiri kali ini, dengan keterlibatan Lafa sebatas memberi bantuan teknis di studio, mengisi sedikit gitar di akhir lagu “Middle”, serta mengerjakan mixing. Proses rekaman pun berlangsung di Ruang Waktu Music Lab, studio rekaman yang dikelola Lafa.
“Ego terpenuhi semua. Untuk teknis aku percayakan sama Lafa dan Ruang Waktu Music Lab karena digarap di sana, namun dari segi kreatif aku bebas sekali bisa berbuat sesuka hati. Membuat album sendiri itu menyenangkan,” katanya.
Dengan demikian, tak dapat dipungkiri jika Fingers akan terdengar sedikit berbeda dibanding Telisik dan Lintasan Waktu. Tapi bagi yang sudi mencicipi suguhan ini, Danilla berharap, “Semoga yang mendengarkan mendapat siraman musik baru dan segar dari Fingers.” tutupnya.
Selain diluncurkan dalam berbagai platform digital, Fingers juga akan mulai dijual dalam bentuk CD di Synchronize Festival 2019 pada 4 Oktober 2019. lalu diedarkan oleh Demajors ke seluruh Indonesia.
_____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …