Resensi: Bilal Indrajaya – Purnama

Artist: Bilal Indrajaya
Album: Purnama
Label: NET Visi Media
Sangat normal bila karya seorang musisi adalah cerminan dari segenap referensi, apa yang didengar dan musik-musik yang menyertainya di kala tumbuh. Lagu-lagu yang didengarkan pertama kalinya, kord-kord yang menjadi ‘hafalan’ saat bermain gitar di studio, lick-lick singkat saat soundcheck. Pada dasarnya, musik-musik yang didengar di masa lalu akan muncul dengan sendirinya dalam bentuk ekspresi bermusik di masa sesudahnya.
Hal ini jelas tercermin dalam tubuh seorang Bilal Indrajaya. Saya yakin ada banyak musik yang ia dengar selain The Beatles, Paul McCartney, atau Dewa 19 (apakah ia juga Baladewa?) dan sederet rekaman-rekaman oldie but goldie yang ia koleksi dalam bentuk fisik atau digital. Jadi wajar jika saya menemukan banyak irisan-irisan dari pengaruh tersebut ke ekspresi musiknya.
Menyimak 6 track dalam debut mini albumnya, saya memang bisa menemukan gambaran bahwa musik Bilal memang berada dalam lingkaran-lingkaran pengaruhnya. Berbekal penulisan lagu dan sensitifitas akan hal-hal di sekitar yang tajam, Bilal bisa mentransformasikan semuanya ke dalam karya-karya baru yang terdengar segar sekaligus hangat.
Untuk Bilal yang biasa bermain di ayunan-ayunan beat yang slow, manuvernya di wilayah upbeat seperti “Irma” sangat cantik dan berhasil. Begitu pun dengan duetnya dengan Vira Talisa di “Lagu Cinta Untuk Dunia”, tak ada masalah. Saya pikir wilayah-wilayah upbeat ini bisa disikat lebih banyak lagi di karya-karya selanjutnya. Ya mungkin juga arsiran keroncong seperti di “Purnama” yang jelas menyegarkan.
Berbekal mini album, memang harus saya akui belum cukup menggambarkan secara utuh siapa sosok Bilal secara musikal. Saya menginginkan ada dua tiga track menjadi sebuah album penuh untuk bisa menemukan warna-warna sebenarnya dari sang pujangga musik ini.
Meski demikian, berbekal mini album ini pastinya ada sedikit penyegaran di setlist. Ada beberapa lagu baru yang siap menemani “Ruang Kecil” dan “Biar”. Panggung Bilal akan jauh lebih menyenangkan.
_____

Eksplor konten lain Pophariini
Lirik Sambutlah The Jeblogs sebagai Anthem Anak Muda
Di artikel lirik kali ini Pophariini memilih lagu “Sambutlah” dari The Jeblogs untuk dikupas bagaimana barisan kata-katanya bisa tercipta menjadi lirik yang kuat dan dinyanyikan dengan penuh penghayatan dalam setiap aksi band di panggung. …
WYAT, The Skit, Teori, dan Barmy Blokes Turut Menyukseskan Latihan Pestapora Solo
Setelah rangkaian workshop dan talkshow berlangsung tanggal 12-14 Juni 2025, Latihan Pestapora Solo persembahan Boss Creator akhirnya terlaksana hari Minggu, 15 Juni 2025 di Pamedan Mangkunegaran. Latihan Pestapora Solo kali ini berhasil mengumpulkan sekitar …