Pertemuan 20 tahun Bandempo “Di Dermaga”
Setelah 20 tahun yang lalu merilis album self-titled, Bandempo, akhirnya Bandempo bertemu ‘Di Dermaga’. Sebelumnya mereka hanya bertemu dengan saling membagikan pesan melalui handphone selama 2 dekade. Semua hal tersebut diakhiri dengan Bandempo mengulang kegiatan 20 tahun yang lalu, yaitu kembali datang ke studio rekaman.
Bandempo kembali berkumpul untuk merilis singel dengan judul “Di Dermaga” pada tanggal 11 September 2020. “Di Dermaga” sendiri merupakan lagu yang sudah rilis pada tahun 2000 sampai 2001. Kini, lagu dengan durasi 3.11 menit tersebut, kembali direkam oleh Bandempo.
Mereka kembali mengingat bagaimana nada-nada yang dihasilkan 20 tahun yang lalu, untuk membantu proses perekamanya. Formasi asli Bandempo yang terlibat dalam proses rekaman yaitu Anggun Priambodo (vokal), Mateus Bondan (gitar), Jimmy (gitar) dan Wenceslaus de Rozari (bass). Ada salah satu personel Bandempo yang tidak dapat mengisi proses rekaman, yaitu Ade Wahyu Pratama (drum). Posisi drum tersebut digantikan oleh John Navid (WSATCC). Lagu ini dibantu oleh Levy The Fly untuk direkam dan ditata ulang. Artwork untuk singel “Di Dermaga” dibuat oleh Tohjaya Tono.
https://www.instagram.com/p/CE-xRQsgzi3/
Perilisan singel baru ini dapat terlaksana karena dirilis ulangnya album Self-Titled Bandempo (2000) pada 14 Agustus 2020 ke dalam format digital.
Lagu “Di Dermaga” dari Bandempo sudah bisa didengarkan di berbagai layanan streaming musik yang tersedia.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)
Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …