Musisi Jazz legendaris Benny Mustafa Tutup Usia

Belum habis kita kehilangan musisi penting tanah air, Aria Baron, kali ini dunia musik Indonesia kembali berduka karena harus kehilangan salah satu putra terbaiknya, sosok drummer jazz legendaris, Benny Mustafa Van Diest.
“Hari ini kita kehilangan seorang musisi besar. Saya lahir dan dibesarkan dirumah dimana Om Ben selalu berada disekitar kami. Beliau adalah sahabat almarhum ayah saya dan merupakan drummer jazz yang swinging dan inovatif,” tulis Indra Lesmana lewat akun instagramnya.
Musisi pelantun Sedalam Cintamu itu mengunggah sebuah video dengan menuliskan keterangan yang berisikan kenangannya bersama Benny Mustafa.
Indra Lesmana इंद्र (@indralesmana) • Instagram photos and videos
“Beliau juga satu-satunya musisi dari grup jazz lengendaris, Indonesian All Stars yang tersisa namun kini mereka semua telah tiada. Selamat jalan Om Ben,” tulis Indra Lesmana.
Sampai berita ini ditulis, belum diketahui apa penyebab meninggalnya drummer legendaris ini sekaligus rumah duka dan tempat disemayamkannya.
Sekilas tentang Benny Mustafa. Musisi ini kelahiran 22 September 1939 itu adalah pemain drum yang serba bisa, dia pernah tergabung dengan banyak grup musik di Indonesia. Pernah memperkuat grup musik Eka Sapta yang terkenal pada dasawarsa 60-an, dan dia juga pernah tergabung dalam beberapa grup musik jazz yang memainkan dixieland, swing, cool jazz, bebop, hardbop hingga jazz latin.
Benny Mustafa pernah hijrah ke Amerika Serikat pada 1963 untuk mencari pengalaman dengan mengikuti New York World Fair. Ia kemudian berkeliling benua Eropa dan Afrika untuk mencari pengalaman bermusik dan mencari inspirasi dalam bermain genre jazz.
Semasa hidupnya nama besar musik jazz ini pernah bermain bersama nama-nama besar jazz lainnya, sebut saja dari Nick Mamahit, Jack Lesmana (Ayah dari Indra Lesmana), Bing Slamet, Ireng Maulana, Bubi Chen dan Maryono.
Salah satu dari masterpiece karya dari Benny Mustafa adalah ketika ia terlibat dalam penggarapan proyek musik Djanger Bali bersama pemain klarinet asal Amerika Tony Scott. Ketika itu di tahun 1967, ia tergabung dalam Indonesian All Stars bersama Jack Lesmana, Bubi Chen, Maryono dan Jopie Chen.

benny mustafa dan ireng maulana all stars / dok. @bennymustafavd.
Rekaman yang pertama kali dirilis dalam format vinyl dan kini dirilis ulang dalam format CD oleh Demajors ini dianggap sebagai satu dari rekaman musik yang menggabungkan antara Barat dan Timur. Bagaimana musik tradisional Indonesia seperti gamelan, suling, tetabuhan tradisional dan siter dipakai dalam aransemen jazz memainkan lagu-lagu khas daerah Indonesia.
___

Eksplor konten lain Pophariini
Sebelum Buat Lagu, Kenali Istilah-istilah Ini dan Submit Irama Kotak Suara
Dalam bermusik perlu adanya komunikasi yang baik untuk berbagai kebutuhan agar bisa mencapai tujuan bersama. Seperti mengenal istilah-istilah yang membuat pembuatan lagu berjalan dengan lancar. Kami sadar gak semua anak band itu lulusan sekolah …
Terima Kasih, Ricky (oleh: Yudhistira Agato)
Saya sebetulnya enggak pernah dekat-dekat amat dengan Ricky. Mungkin baru beberapa tahun terakhir, semenjak dia bekerja untuk media Whiteboard Journal—yang kebetulan juga tempat beberapa teman mencari nafkah—kami lebih sering berinteraksi, entah di kantor ketika …