Event yang Asik di Virtual yang Realistik
Beberapa waktu belakangan, lo mungkin udah mulai ngeliat kemunculan banyak banget acara yang dilabelin sebagai acara hybrid—sebuah acara yang menawarkan kemudahan untuk dihadiri peserta atau penonton baik secara fisik ataupun secara virtual. Sejak mulai kembalinya orang-orang melakukan kegiatan yang melibatkan pertemuan di dunia nyata, opsi acara hybrid ini keliatan kayak sebuah evolusi yang wajar. Mengingat, masih adanya kebutuhan untuk tetap menjaga keselamatan bersama di era sekarang dalam membuat sebuah event.
Di samping itu, tentu munculnya format acara hybrid juga disebabkan oleh banyaknya orang-orang yang udah terbiasa dengan dunia virtual. Selama sekitar dua tahun belakangan, berbagai pihak dipaksa untuk beradaptasi untuk bisa tetap produktif setiap harinya. Dari meeting kerjaan dalam ruang digital, sampai nonton konser secara virtual—solusi itu udah ngebuat kita luwes menghadapi situasi sehari-hari dengan kondisi seperti sekarang ini. Dari perspektif pembuat acara, format yang hybrid juga membuka kesempatan untuk bisa mengeksplor lebih jauh lagi kombinasi-kombinasi dunia nyata dan dunia virtual yang menarik.
Tapi, emangnya bakalan kayak gimana sih integrasi elemen fisik dan virtual dalam sebuah event nanti ke depannya? Kenapa kayaknya model hybrid ini bakal tetap ada dalam beberapa tahun ke depan?
Elemen virtual = audiens yang luas.
Ketika ada kehadiran elemen virtual dalam sebuah acara hybrid, berarti ada kemungkinan yang besar untuk mencapai audiens yang lebih luas juga—dibandingkan cuma sekedar audiens yang hadir di tempat. Elemen virtual itu juga memberikan kebebasan untuk memilih bagi para audiens terhadap cara menghadiri sebuah acara tersebut. Selain itu, hal ini juga bisa menjadi solusi berbagai batasan yang ada dalam sebuah venue. Kayak misalnya keterbatasan jumlah audiens yang hadir di tempat yang mungkin berpengaruh terhadap tingkat penjualan tiket acara—hambatan itu mungkin bisa teratasi dengan membuat versi virtual dari event terkait yang bisa menambah jumlah audiens tadi.
Efisiensi acara hybrid.
Format acara live yang dihadiri audiens atau peserta secara fisik biasanya punya cost yang signifikan, tergantung dari skalanya. Semakin banyak orang yang hadir, biasanya semakin gede juga venue yang dibutuhkan—yang berarti semakin banyak juga budget yang harus dikeluarkan. Format acara hybrid bisa jadi sebuah solusi untuk itu semua dan membatasi jumlah kehadiran fisik dengan adanya opsi kehadiran secara virtual. Otomatis, itu akan bisa mengurangi cost untuk hal-hal kayak misalnya biaya produksi, venue, catering, atau hospitality. Selain itu, audiens atau peserta yang hadir secara virtual juga bisa menghemat biaya—kayak misalnya biaya yang dibutuhkan untuk travelling ke event tersebut. Meski begitu, pembuat acara hybrid harus tetap memikirkan elemen virtual yang secara detail biar pengalaman yang didapatkan tetap menarik.
Model yang komprehensif.
Industri event adalah salah satu industri yang paling cepet beradaptasi dengan keadaan era sekarang. Kalo diliat lagi, tren kehadiran dunia virtual yang vital dalam kehidupan kita sehari-hari merupakan perubahan yang cukup drastis. Tapi, perubahan itu juga membawa beberapa benefit. Benefit dari kebiasaan baru untuk cenderung mengambil pendekatan yang lebih strategis untuk membuat sebuah acara jadi muncul—kayak misalnya benefit yang didapat dari kebutuhan untuk lebih efektif dari segi biaya; berusaha untuk membuat sistem yang berkelanjutan; ataupun kebutuhan untuk terus berinovasi. Meskipun begitu, nggak bisa dipungkiri kalo kehadiran secara fisik dalam sebuah acara adalah hal yang nggak tergantikan. Acara live yang dihadiri secara fisik mempunyai impact yang lebih gede dan memberikan kesan tersendiri bagi peserta atau audiens. Jadi, format acara hybrid adalah sebuah model yang tepat dan komprehensif untuk menyeimbangkan elemen dunia nyata dan dunia virtual.
Di masa depan tentu kita semua ingin merasakan semua inovasi ini diimplementasi dengan baik dalam industri ataupun secara karya individu. Karena batasan yang muncul selama periode social distancing membuktikan bahwa kreativitas dalam berbagai macam medium akan membuahkan solusi. Jika kamu ingin merasakan pengalaman virtual yang menjadi lini depan inovasi tanpa tandingan, ikuti link di sini!
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …