VOB Rilis Lagu “PMS” Selebrasi bagi Perempuan
Voice of Baceprot (VOB) menyambut akhir tahun dengan single terbaru “PMS” yang ditulis para personel, Marsya, Widi, dan Sitti saat duduk di bangku SMA bersama guru pembimbing mereka, Abah Erza.
“Kami menulis lagu ini dengan sisa-sisa energi dari sekolah [tertawa]. Soalnya, saat itu kebetulan kegiatan sekolah juga sedang padat-padatnya. Jadi pulang sekolah, kami ngumpul di studio untuk workshop lagu ini,” kata Marsya dalam siaran pers.
PMS merupakan kependekan dari perempuan merdeka seutuhnya. Para personel mendapat inspirasi pembuatan lagu dari kumpulan cerita “Bukan Perawan Maria” karangan penulis Indonesia, Feby Indirani.
Liriknya berisi protes terhadap sikap diskriminatif serta bersifat menghakimi yang kerap dialamatkan ke para perempuan yang memiliki pola pikir, cara pandang, sikap dan keinginan atau mimpi yang berbeda dengan norma umum di arus utama.
VOB menjadikan lagu baru mereka sebagai selebrasi bagi perempuan yang berhasil mendobrak stereotipe tersebut dan mewakili suara perempuan dari berbagai wilayah yang masih sangat terpengaruh norma sosial yang terbungkus nilai-nilai patriarki.
Para personel merasa kenyang melihat dan mengalami sendiri diskriminasi gender. Salah satu contoh memprihatinkan, perempuan di tempat asal mereka setelah lulus SMA seakan tidak diberi kesempatan memilih jalan hidup sendiri.
Kebanyakan dari mereka terpaksa menikah atau dinikahkan. Begitu pula soal profesi. Rasanya jauh dari langkah berani seperti yang mereka ambil sekarang menjadi musisi.
“Ironisnya, sikap seperti itu sering kali tidak hanya ditunjukkan oleh laki-laki terhadap perempuan, tapi juga oleh sesama perempuan,” ungkap Marsya.
Bahkan situasi serupa tak hanya terjadi di tempat asal mereka. Tetapi daerah lain, baik Indonesia maupun di seluruh dunia. Perempuan masih saja terjebak dan dijebak oleh diskriminasi atas dasar stereotipe patriarki.
Dalam penggarapan musiknya, VOB turut melibatkan Yuka Dian Narendra (GRIBS, Anda Perdana, Bonita) sebagai produser lagu. Yuka bertugas merapikan alur daari versi awal dan membantu memilihkan sound yang tepat untuk setiap instrumennya.
Selain Yuka, kali ini VOB juga menggaet Irvan Natadiningrat alias IrvNat (Tiga Diva, Krisdayanti, Indonesian Idol, X-Factor) sebagai vocal director mereka. Irvan memberi masukan soal nada layaknya theme song anime.
“Awalnya agak ragu juga karena belum terbayang. Lagu protes kok nyanyinya ceria. Tapi setelah dicoba, lalu didengar lagi, kami malah suka banget dengan hasilnya. Kayak ada sisi lain dari VOB yang baru terungkap dengan pendekatan seperti itu di lagu ini. Sisi yang fun, tapi tetap ada di jalurnya VOB,” tutup Marsya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …