Ekspresi Kekecewaan Hanin Dhiya di Single Terbaru
Penyanyi dan penulis lagu asal Bogor, Hanin Dhiya kembali merilis single teranyarnya. Single berjudul “Marah” ini merupakan rilisan kelimanya tahun ini.
Terinspirasi dari pengalaman pribadi, Hanin mencoba mengekspresikan kekecewaan dan kesedihannya saat berada di titik terendah dan tidak punya siapapun untuk berkeluh kesah, sementara orang terdekatnya hilang tanpa jejak.
”Kemudian saat aku sudah mulai terbiasa sendiri dia tiba-tiba datang lagi tanpa rasa bersalah. Disaat itu lah perasaan sedih dan kecewa saat ditinggal ter-recall. Rasanya dari dalam diri udah marah banget, tapi nggak bisa diungkapin karena akan percuma,” ungkapnya dalam siaran pers.
Lagu berdurasi 3:52 menit ini kabarnya akan menjadi salah satu nomor untuk album terbarunya nanti yang mengusung konsep lima tahap kesedihan manusia yang juga tertuang dalam “Marah”.
Proses penggarapan lagu ini melibatkan banyak nama yang sudah malang melintang di industri musik Indonesia. Sebut saja Marco Steffiano, Joshua Kunze, Adrian Rahmat Purwantu dan Jessilardus Mate yang membantu Hanin menciptakan lagu ini, lalu ada juga SEEK yang mengurus perihal produksi. Penyanyi Gamaliel Tapiheru juga ikut serta sebagai pengarah vokal.
Mengaku hanya butuh waktu satu hari untuk menciptakan lagu ini bersama dengan SEEK, Hanin juga mengungkapkan bagaimana peran Gamaliel dalam membantu pengarahan vokalnya selama proses rekaman.
“Jadi waktu rekaman lagu ini, oleh Kak Gamaliel aku banyak diarahkan untuk menyampaikan kata per kata di lagu ini supaya menjadi lebih bernyawa. Makanya lagu ‘Marah’ ini menjadi salah satu track favorit aku”, tuturnya.
Lagu yang dirilis pada Jumat (18/11) tepat pukul 00:00 WIB sudah didengarkan lebih dulu oleh para Haninours (sebutan untuk penggemar Hanin) pada gelaran Listening Party “Marah” yang diadakan dua hari sebelum tanggal perilisan.
Acara yang diadakan di Kopi Ngumpet, Bogor ini menampilkan Hanin yang menyanyikan langsung single anyarnya tersebut, didampingi oleh performance pantomim dari Zai.
“Semoga dengan rilisnya lagu ini bisa memberikan hal baik buat pendengarnya, kemudian juga semoga ini menjadi salah satu lagu yang bisa menggambarkan proses perkembangan dari musik-musikku.” tutup Hanin Dhiya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)
Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …