Soundrenaline 2022, Festival Aman yang Anti Waswas
Soundrenaline 2022 yang kali ini membawa jargon Comeback Live & Louder berjalan dengan aman dan lancar akhir pekan lalu. Selama dua hari berturut-turut, artis luar maupun lokal bergantian tampil mengisi lima panggungnya.
Panggung terdiri dari A Stage, Tropical Stage, Amphitheater Stage, Creators Park, dan Remastered Stage yang masing-masing memiliki konsep yang berbeda dan keunikan tersendiri.
Di setiap penyelenggaraan, Soundrenaline tak pernah lepas dari unsur nostalgia atau bukan mengandalkan nama-nama dengan streaming tinggi yang terkini. Meskipun tetap old soul, band atau musisi lokal baru tetap mendapat kesempatan untuk bisa manggung di sana.
Selain musik, Soundrenaline juga menghibur pengunjung lewat stand up comedy di Amphitheater. Sedangkan Greatmind Dreamscape Mindrenaline, area yang berada di atas Tropical Stage berbeda, menyuguhkan pengunjung dengan talkshow bertema “Greatmind Smalltalk”.
Spot karaoke juga disediakan di dekat Creators Park untuk mereka yang mungkin ingin menunggu musisi favoritnya tampil sambil bernyanyi ngalor ngidul.
Hujan deras yang mengguyur Allianz Ecopark sempat menjadi kekhawatiran banyak pihak. Namun, Soundrenaline membuktikan bahwa festival tetap bisa berjalan selama dua hari sampai selesai tanpa membatalkan satu pun penampilnya, meskipun ada perubahan waktu. Sejalan dengan apa yang diungkapkan Ravel Junardy selaku CEO Ravel Entertainment pada press conference yang diadakan H-1 acara.
Ravel mengungkapkan, bahwa Soundrenaline adalah festival yang taat aturan-aturan yang berlaku di Indonesia, sehingga keamanan dan kenyamanan penonton menjadi hal utama yang dipersiapkan pihak promotor.
Nama-nama seperti Muztang, Tatyana Akman, Swellow, Samo Rafael, White Chorus, Noni, Jordy Waelauruw, Enola, Hursa, dan Inthesky adalah nama-nama baru yang pertama kali menjajal panggung Soundrenaline. Untuk sisi nostalgia, Tiket dan D’Cinnamons adalah dua band yang dipilih untuk tampil mengobati kerinduan para pendengarnya.
Dari sekian banyak nama penampil tersebut, ini adalah catatan penampil paling berkesan selama dua hari gelaran Soundrenaline 2022.
Hari pertama Soundrenaline
Tropical Stage adalah panggung pertama yang bersuara lewat penampilan Barasuara. Single terbaru mereka, “Fatalis” adalah lagu pertama yang berkumandang membuka rangkaian acara Soundrenaline.
Band kebanggaan kota Bogor saat ini, Swellow juga memanfaatkan dengan baik kesempatan pertama mereka unjuk gigi di Soundrenaline. Bagaimana tidak, saat lagu terakhir, “Berita Harian” hendak dibawakan, Neck Deep, salah satu penampil internasional memulai penampilannya di A Stage. Penonton yang tetap tinggal di Creators Park memberikan semangat kepada Swellow dengan tepuk tangan meriah dan menjadi nutrisi bagi mereka hingga mampu menyelesaikan set mereka dengan baik.
Ruangan sejuk di panggung indoor Tropical Stage seketika menjadi seperti ‘kulkas raksasa’ selepas hujan. Terima kasih kepada Burgerkill karena penampilan mereka bisa menghangatkan kembali, bahkan mungkin memanaskan Tropical Stage.
Circle pit pertama terjadi di ruangan ini saat Burgerkill tampil. Sepeninggal almarhum Eben, grup ini tetap mampu tampil dengan intensitas performa yang tinggi.
Perubahan jadwal karena hujan cukup memengaruhi Tatyana Akman dan Samo Rafael. Tatyana yang harusnya tampil sebelum Swellow, terpaksa harus berbagi panggung dengan Samo Rafael yang sesuai jadwal bermain setelah Swellow. Keduanya membawakan masing-masing dua lagu dalam satu jam tampil tersebut.
The Brandals yang dijadwalkan bermain di Creators Park karena satu dan lain hal harus pindah ke Remastered Stage. Perubahan ini membuat The Brandals terpaksa harus tampil berbarengan dengan salah satu headliner internasional, Weezer.
Walau tak banyak, masih ada beberapa fans setia Brandals yang lebih memilih untuk menyaksikan penampilan mereka. Salah satunya adalah pemuda bernama Endy yang sejak lagu pertama sampai terakhir sangat bersemangat mendukung band pujaannya itu.
“Daripada Weezer gue lebih mending The Brandals. Karena, I love Indonesia, I love local sih,” tegas pemuda yang datang jauh-jauh dari BSD itu.
Malam itu The Brandals berkolaborasi dengan Tuan Tigabelas yang mengisi part rap di lagu “Abrasi”. Di belakang set drum juga terlihat drummer Tarrkam, Bagas Encek yang membantu band rock ‘n roll tersebut sebagai additional.
Hari kedua Soundrenaline 2022
Tenant minuman dingin terasa sangat berjasa di hari kedua Soundrenaline. Pasalnya, cuaca panas tengah hari itu membuat keringat mengucur deras, sehingga pengunjung butuh asupan kesegaran dari minuman-minuman tersebut.
Tembang-tembang Jawa Ndarboy Genk mampu membuka panggung A Stage hari kedua dengan meriah. Semua penonton tampak kompak bernyanyi bersama.
Di bawah terik matahari siang bolong itu juga Ndarboy mengomandokan para penontonnya untuk bergandengan tangan dan membuat circle pit. Penyanyi asal Yogyakarta ini lalu menyanyikan “Lingkaran Kecil Lingkaran Besar”.
Mungkin nama St. Loco bukan nama umum yang biasa kita lihat di festival-festival besar. Namun, lewat Soundrenaline band hip rock asal Jakarta ini membuktikan bahwa penampilan mereka tetap sangar dan dahsyat seperti masa kejayaannya.
Sama seperti yang Burgerkill lakukan di Tropical Stage hari sebelumnya, St. Loco juga seakan memanaskan kembali A Stage yang mulai sejuk karena hari sudah sore. Mereka juga sempat membawakan cover “Nakal” dari GIGI yang mereka gubah menjadi lebih keras.
Suasana festival makin terasa saat Jordy Waelauruw memulai setnya di Creators Park. Suara terompetnya yang menggelegar membuat suasana di area tersebut jadi lebih meriah lagi.
“Ini pertama kali gue main di Soundrenaline as a ‘Jordy’,” ungkapnya yang sebelumnya memang pernah bermain di festival ini, namun sebagai additional untuk berbagai artis.
Jordy membawa beberapa kolaborator bersamanya di hari itu. Farrel Hilal yang diperkenalkan sebagai ‘biduan’ oleh Jordy membantunya membawakan “One Love”. Kolaborasi ini juga sempat membawakan cover version “A Thousand Miles” dari Vanessa Carlton.
Kolaborator selanjutnya adalah Popsickle yang sudah pasti membawakan nomor kolaborasi mereka berjudul “Party with Myself”. Di lagu terakhir Jordy dan Popsickle menyambut saksofonis Tommy Pratomo untuk bersama-sama menutup set Jordy.
Acara hampir selesai, namun tiba-tiba hujan turun lagi. Inthesky, band fusion rap asal Medan yang harusnya menutup Creators Park terancam tidak main. Namun gengsi karena sudah jauh-jauh sampai ke titik ini pun menjadi alasan utama band ini akhirnya tetap main.
Tidak disangka juga, penonton yang menyaksikan mereka tidak bisa dibilang sedikit. Padahal hujan masih berlangsung, walaupun tersisa gerimis , dan panggung lain diisi oleh penampilan band-band besar.
Tampil begitu rapat satu sama lain demi menghindari tempias, Inthesky tampak begitu kompak membawakan nomor-nomor andalan mereka. Mereka juga sempat membocorkan single terbaru mereka yang kabarnya akan rilis akhir bulan ini. Berjudul “Sikondegay” yang merupakan singkatan dari Si Konservatif dengan Gayanya. Dalam lagu ini mereka berusaha menyentil pihak yang dikenal sebagai ‘polisi skena’.
Beberapa kejadian yang dirasa kurang berkenan mungkin pernah terjadi juga di festival lain. Sebuah komentar muncul di media sosial yang menanyakan dimana adrenalin yang ditawarkan Soundrenaline 2022. Sebagai yang hadir di sana, kami merasa adrenalin berfestival tetap ada. Mulai dari adrenalin cuaca, medan, hingga jam tampil line up.
Kami tetap salut dengan segala usaha dan kerja keras semua pihak yang akhirnya membuktikan festival ini aman dan masih terus dinanti setiap tahunnya. Sampai jumpa lagi, Soundrenaline!
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …