Kolaborasi ‘Nakal’ St. Loco dan Jakarta Blackwork
Unit hip metalcore asal Jakarta, St. Loco merilis single teranyar mereka yang mereka beri judul “NAKL” pada Jumat (2/12). Sebelumnya, musik video untuk lagu ini sudah dirilis eksklusif terlebih dahulu pada 30 November lalu, bertepatan dengan penampilan St. Loco di Big Brother, Kemang.
Lagu ini sendiri merupakan evolusi selanjutnya dari “NAKAL (Naluri Kualitas Akal)” yang dirilis 2019 silam. Aransemen baru dari lagu ini tercipta saat band yang sudah berdiri sejak 2002 ini sedang dalam proses mengaransemen ulang nomor-nomor andalan mereka untuk dibawakan di atas panggung.
“Ternyata lagu ‘NAKAL’ yang dahulu menjadi keren, lalu tercetuslah ide untuk rilis ulang lagu ini dengan judul ‘NAKL’,” jelas gitaris Iwan Hoediarto.
Untuk single ini, St. Loco yang mengaku banyak mengambil influence dari nama-nama seperti Metallica, BMTH, Skrillex, Steve Aoki, LANDMAVRK hingga Architects menggandeng Tim Distorsi dan Asido Sigit sebagai produser dan co-producer untuk membantu mereka dalam proses penggarapannya.
Kehadiran single ini memang semacam aransemen ulang dari lagu yang sudah ada sebelumnya. Namun, nuansa musik yang lebih terasa unsur elektronik dipadukan dengan distorsi yang lebih menyayat, serta nada dan lirik di bagian verse yang diubah menjadikan lagu ini menjadi sangat berbeda dari pendahulunya.
Lewat liriknya, St. Loco menyampaikan kepercayaan mereka bahwa “kenakalan” yang ada di setiap orang jika diarahkan dengan baik bisa menjadi suatu entitas positif. Mereka juga meyakini bahwa kenakalan tadi juga bisa jadi sebuah akal sehat untuk membangun karakter hidup masing-masing dengan cara out of the box.
Band yang beranggotakan Dimas (vokal), Berry (vokal rap), Webster (drums), Gilbert (bass), Iwan (gitar) dan Tius (DJ) ini juga berkolaborasi dengan studio tato profesional, Jakarta Blackwork dalam penggarapan musik video.
“Kami berkolaborasi dengan JBW karena mereka memiliki warna, image, serta jati diri yang kuat sebagai personal atau komunitas dalam berbagai skena. JBW rupanya juga bertumbuh sepanjang era bermusik St. Loco, mereka juga menjadikan musik St. Loco sebagai inspirasi ketika berkarya,” ujar Tius tentang kolaborasi ini.
Pihak JBW sendiri pun setuju menjalankan kolaborasi ini karena merasa bahwa St. Loco memiliki gairah yang sama dalam berkarya maupun pergerakan untuk mengubah pandangan masyarakat kepada orang dengan tato.
“Kami ingin memberikan spirit kepada anak muda, bahwa peluang besar bisa lahir dari mana saja dan dalam kondisi apa saja,” imbuh Refal, tattoo artist dari JBW.
Selain lagu dan video musik, kolaborasi ini juga menghadirkan merchandise berupa t-shirt dan long sleeve yang bisa kalian dapatkan secara daring melalui layanan e-commerce.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
eńau Merangkum Berbagai Emosi dalam Album Lingkaran
Usai merilis album Sumber Rezeki pada tahun lalu, eńau kembali dengan album terbaru bertajuk Lingkaran yang merangkum serpihan cerita dari orang sekitarnya (22/11). Dalam siaran pers, tertulis bahwa dari cerita-cerita tersebut, eńau menyadari bahwa …
Kelompok Penerbang Roket Rilis Album KOMA Berisi 7 Trek
Setelah terakhir merilis album Aksioma setahun lalu, Kelompok Penerbang Roket kembali dengan album terbaru yang diberi judul KOMA (15/11). Album ini menghadirkan 7 lagu penuh energi dan emosi yang sebagian besar ditulis dan dinyanyikan …