Chriselda – Glass

Feb 17, 2023

Musisi-musisi baru dengan berbagai genre terus bermunculan. Kalau rajin mengulik layanan streaming musik, kita tak hanya bisa menemukan yang sedang ramai dibicarakan. Tetapi bisa mendapatkan materi baru atau lama, yang ternyata enak didengarkan.

Berangkat dari penemuan atau pencarian itu, masih ada saja yang masih belum mendapat perhatian lebih. Dia adalah Chriselda yang bisa menambah daftar penyanyi R&B/Soul wanita Indonesia hari ini.

Chriselda memulai karier bermusik dengan single berjudul “Mine” di tahun 2020. Ia merilis lagu tersebut satu bulan sebelum COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi di Indonesia. Saya sendiri baru mendengarkan suara merdunya, setelah Chriselda merilis beberapa materi. Hingga lagu berjudul “Time” yang menjadi pembuka album mini Glass ini, menjadi awal perkenalan saya dengannya.

Lagu “Time” memiliki mood R&B yang solid. Mungkin kalau mau sedikit bereksplorasi, ia bisa menyelipkan ocehan dari seorang rapper sebagai pengganti “yeah” di penggalan liriknya atau bersahutan dengan penyanyi R&B pria supaya lagu makin bernyawa.

Album Glass yang memiliki garis besar tentang perasaan memilih lagu “Somebody I Could” untuk menempati urutan yang kedua. Memang benar adanya, karakter vokal Chriselda yang lebih dari cukup ini ketika membicarakan harapan perlu tetap sesantai itu.

Pilihan aransemen untuk lagu-lagunya sudah sesuai dengan tema yang dibicarakan. Seperti yang terdengar di lagu selanjutnya, “On These Days”. Chriselda menyatukan keresahan dengan visual yang menggambarkan segala maksudnya dalam video lirik yang kini sudah mencapai 1,6 juta penonton.

Berbeda ketika mendengarkan “Closure” yang dibuka hanya diiringi piano. Di lagu ini, Chriselda lebih dalam mengantarkan kerinduan yang tak tertahankan. Suara latar yang menghiasi, membuat lagu ini lebih hidup, tak kosong seperti hatinya.

Masuk ke nomor yang kelima, “Papercut” dengan intro yang gurih, Chriselda sedikit memunculkan keramaian. Mendadak ramai pula isi kepala, begitu mendengarkan lagu ini. Lalu, ia menutup album secara keseluruhan dengan “Glass”, yang menawarkan aransemen yang membawa saya berada di titik terendah.  

Chriselda tak hanya bernyanyi, ia yang menulis dan menjadi produser untuk albumnya, kecuali mixing dan mastering di tangan yang lain. Poin ini penting sebagai pijakan awal dalam mempresentasikan kebolehannya secara utuh sebagai musisi. 

Apakah Chriselda di masa mendatang akan tetap mempertaruhkan egonya dengan mengerjakan semua sendiri? Semoga ia bisa menambah kolaborator dan bumbu manis yang lain untuk musiknya yang seksi. 

Ini bukan lagi soal ratusan ribu streaming atau juta penonton yang pernah diraih. Setelah memiliki bekal Glass ini, saya berharap Chriselda bisa sering bertemu langsung dengan pendengarnya. Mengingat 6 lagu yang terdapat di album sudah bisa membawa dirinya untuk bermain di showcase khusus maupun panggung festival.


 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Single Konsekuens Jadi Persembahan Pertama .Feast untuk Menepati Janji

Setelah terakhir merilis karya kolaborasi dengan Koil bertajuk “Tak Ada Wifi Di Alam Baka” tahun 2023 lalu, kini .Feast kembali meluncurkan materi anyar berupa single dalam judul “Konsekuens” hari Jumat (03/05).   Perilisan lagu …

Namoy Budaya dan Rizkia Larasati Ajak Pendengar Jaga Kesejukan Hati

DJ selector Namoy Budaya menggandeng Rizkia Larasati (RL Klav, Salon RnB) sebagai kolaborator single baru berjudul “Hati” yang dilepas hari Sabtu (20/04). Lagu yang ditulis dan diproduseri Aryo Adhianto ini semacam surat cinta untuk …