The Kuda Bahas Perkembangan Zaman dalam taruhan dosa

Apr 18, 2023

Band punk asal Bogor, The Kuda kembali dengan rilisan terbaru berupa maxi-single dalam tajuk taruhan dosa. Maxi-single berisi dua lagu ini menampilkan lagu “taruhan” dan “dosa” yang resmi dilepas Senin (10/04) lalu.

Dua lagu tersebut dianggap para personel sebuah pencapaian baru dalam eksplorasi bermusik The Kuda. Meski begitu, band beranggota Adipati (vokal), Idam (gitar), Gilang ‘Ebel’ (bas), dan Ahong (drum) ini tetap menyuarakan kemarahan dan kegelisahan fenomena sosial di kehidupan sehari-hari.

Adipati mengungkapkan, bahwa lagu “taruhan” bercerita tentang perjudian yang masih marak di tengah masyarakat. Sebagai penulis lirik, ia mencoba membeberkan evolusi judi yang ikut berkembang dalam bentuk digital seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. 

Sementara lagu “dosa” menggambarkan situasi yang berbeda, yaitu potret kehidupan manusia modern yang hidupnya terbantu oleh kemajuan teknologi. Namun, bantuan tersebut tanpa disadari juga menimbulkan efek yang negatif bagi Adipati.

“Dampak positif yang dirasakan salah satunya yaitu banyak memberikan kemudahan-kemudahan dalam kehidupan manusia, sedangkan dampak negatif modernisasi telah menimbulkan krisis makna kehidupan, kehampaan spiritual, dan tersingkirnya agama dalam kehidupan manusia,” kata Adipati dalam siaran pers.

The Kuda merekam taruhan dosa di Bens & Co. Record dengan mendaulat Deni ‘Denol’ Noviandi sebagai operator rekaman serta mixing dan mastering lagu mereka. Sebagaimana proses rekaman yang biasa terjadi sebelumnya, maxi-single ini hadir lewat ide-ide spontan dari para personel The Kuda selama proses berlangsung.

Setelah maxi-single rilis, The Kuda masih dalam proses rekaman materi album terbaru yang dijadwalkan selesai tahun ini. Sambil menantikan karya lain dari mereka, dengarkan taruhan dosa via layanan streaming musik.


 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.

Eksplor konten lain Pophariini

kidunghara – Persembahan Volume 1

kidunghara dengan Persembahan Volume 1 membuat Chrisye seolah hidup lagi. Namun apakah hadir hanya sebagai cover band dan tidak punya ciri sendiri? 

Synchronize Festival 2024 Gandeng Cisarua Creative sebagai Tim Kreatif

Melanjutkan tradisi edisi-edisi yang sebelumnya, Synchronize Festival mengumumkan seniman yang ditunjuk untuk menggarap visual kunci festival. Tahun ini, festival menggandeng Cisarua Creative sebagai tim kreatif. Cisarua Creative adalah kolektif muda yang terdiri dari 6 …