The Kuda Bahas Perkembangan Zaman dalam taruhan dosa

Band punk asal Bogor, The Kuda kembali dengan rilisan terbaru berupa maxi-single dalam tajuk taruhan dosa. Maxi-single berisi dua lagu ini menampilkan lagu “taruhan” dan “dosa” yang resmi dilepas Senin (10/04) lalu.
Dua lagu tersebut dianggap para personel sebuah pencapaian baru dalam eksplorasi bermusik The Kuda. Meski begitu, band beranggota Adipati (vokal), Idam (gitar), Gilang ‘Ebel’ (bas), dan Ahong (drum) ini tetap menyuarakan kemarahan dan kegelisahan fenomena sosial di kehidupan sehari-hari.
Adipati mengungkapkan, bahwa lagu “taruhan” bercerita tentang perjudian yang masih marak di tengah masyarakat. Sebagai penulis lirik, ia mencoba membeberkan evolusi judi yang ikut berkembang dalam bentuk digital seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat.
Sementara lagu “dosa” menggambarkan situasi yang berbeda, yaitu potret kehidupan manusia modern yang hidupnya terbantu oleh kemajuan teknologi. Namun, bantuan tersebut tanpa disadari juga menimbulkan efek yang negatif bagi Adipati.
“Dampak positif yang dirasakan salah satunya yaitu banyak memberikan kemudahan-kemudahan dalam kehidupan manusia, sedangkan dampak negatif modernisasi telah menimbulkan krisis makna kehidupan, kehampaan spiritual, dan tersingkirnya agama dalam kehidupan manusia,” kata Adipati dalam siaran pers.
The Kuda merekam taruhan dosa di Bens & Co. Record dengan mendaulat Deni ‘Denol’ Noviandi sebagai operator rekaman serta mixing dan mastering lagu mereka. Sebagaimana proses rekaman yang biasa terjadi sebelumnya, maxi-single ini hadir lewat ide-ide spontan dari para personel The Kuda selama proses berlangsung.
Setelah maxi-single rilis, The Kuda masih dalam proses rekaman materi album terbaru yang dijadwalkan selesai tahun ini. Sambil menantikan karya lain dari mereka, dengarkan taruhan dosa via layanan streaming musik.

Eksplor konten lain Pophariini
Selamat Jalan, Bunda Iffet Slank
Ibunda Bimbim Slank, Iffet Veceha binti Abdul Azis St Besar atau akrab disapa Bunda Iffet meninggal dunia hari Sabtu 26 April 2025 pukul 22.42 WIB. Pernyataan tersebut dibenarkan oleh keponakan Bimbim, Awa melalui aplikasi …
Terima Kasih, Ricky (oleh: Yudhistira Agato)
Saya sebetulnya enggak pernah dekat-dekat amat dengan Ricky. Mungkin baru beberapa tahun terakhir, semenjak dia bekerja untuk media Whiteboard Journal—yang kebetulan juga tempat beberapa teman mencari nafkah—kami lebih sering berinteraksi, entah di kantor ketika …