Rachun – Sesuai Resep Doktrin

May 22, 2023

Saat menemukan album perdana Rachun ini ada perasaan campur aduk yang menimbulkan keragu-raguan untuk mendengarkan atau bahkan ingin sekali meninjaunya. Judul dan sampul yang tidak biasa membuat saya bertanya-tanya, seperti apa musiknya?

Di tengah dilema tersebut, secara kebetulan Rachun dijadwalkan tampil di bilangan Blok M. Saya merasa panggung itu bisa menjadi kesempatan bagus untuk menentukan keputusan menyimak sang album atau tidak.

Selama pertunjukan, Rachun berhasil membuat keputusan menjadi lebih mudah. Energi yang mereka lontarkan saat membawakan lagu-lagunya meyakinkan saya untuk menuliskan ulasan ini.

Tak seperti biasanya, tulisan tidak akan dimulai dari nomor-nomor awal, melainkan lompat ke urutan yang ke-9 berjudul “Sendiri”. Alasannya sederhana, lagu yang dirilis sebagai single terakhir ini adalah track yang menimbulkan perasaan melankolis saat diputar berkali-kali.

Jika didengarkan sekilas, lirik lagu “Sendiri” mungkin bisa dimaknai sebagai lagu patah hati kepada pasangan. Namun, dalam penampilannya di bilangan Blok M, Firas (vokal, bas) mengatakan, lagu bercerita tentang kenangan bersama kucing yang menemaninya selama 11 tahun. Kini, teman baiknya tersebut telah tiada.

Setelah mengetahui makna sejati dari “Sendiri”, saya mantap untuk mengatakan, bahwa lagu tersebut adalah nomor terfavorit dalam album Sesuai Resep Doktrin.

Nomor berjudul “Akhir Pekan” juga menjadi track yang cukup kuat di album. Liriknya sangat berhubungan dengan kehidupan kelas pekerja, progresi akor sederhana, namun efektif. Ditambah melodi vokal ringan yang mampu mengajak nyanyi bersama hanya dalam sekali mendengarkan.

 

Sesuai Resep Doktrin turut menghadirkan beberapa nama sebagai kolaborator. Seperti Iga Massardi di lagu “Sabung Ayam, Adu Domba” dan Ridho Hafiedz untuk lagu “Cermin”. Kedua musisi berhasil menyuntikkan karakter mereka dengan baik ke dalam komposisi musik Rachun.

Mengawali karier di Potlot, Rachun sepertinya tidak bisa lepas dari karakter pendahulunya, Slank yang bisa dirasakan di lagu “Ok to Quit”. Suara nyanyian diseret yang diiringi gitar kopong membuat lagu ini berpotensi untuk dimainkan di setiap tongkrongan gang Ibu Kota.

Rachun memang terasa banyak mengambil esensi musik Slank di beberapa lagu lain yang mereka modernisasi. Sebagai orang yang tidak mengalami masa awal kemunculan Slank, saya akhirnya paham dan ikut merasakan euforia musik dari Potlot melalui Rachun, terlebih lewat album Sesuai Resep Doktrin ini.

Besar harapan agar Rachun terus mengembangkan karakter musik mereka. Semoga dengan rilisnya Sesuai Resep Doktrin, band dapat menjadi tunas muda dari Potlot yang bisa eksis di kancah musik Indonesia.


 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Single Konsekuens Jadi Persembahan Pertama .Feast untuk Menepati Janji

Setelah terakhir merilis karya kolaborasi dengan Koil bertajuk “Tak Ada Wifi Di Alam Baka” tahun 2023 lalu, kini .Feast kembali meluncurkan materi anyar berupa single dalam judul “Konsekuens” hari Jumat (03/05).   Perilisan lagu …

Namoy Budaya dan Rizkia Larasati Ajak Pendengar Jaga Kesejukan Hati

DJ selector Namoy Budaya menggandeng Rizkia Larasati (RL Klav, Salon RnB) sebagai kolaborator single baru berjudul “Hati” yang dilepas hari Sabtu (20/04). Lagu yang ditulis dan diproduseri Aryo Adhianto ini semacam surat cinta untuk …