Catatan Bising Kota Pophariini: Saat Dongker Menyerah Kepada Rachun
Dalam skena musik, mungkin keberadaan Dongker dan Rachun sama-sama besar. Mereka dua band yang namanya tengah naik daun, Dongker besar di Bandung, Rachun di Jakarta. Meski demikian, panggung mereka di dua kota di atas kerap dipadati oleh banyak fans yang penasaran akan musik mereka.
Berdasarkan fakta di atas, Pophariini berniat mempertemukan mereka face to face dalam sebuah tantangan, pertandingan, kompetisi atau apapun bentuknya yang dibuat khusus untuk mereka berdua. Digelar di Kama Ruang, sebuah tempat yang super nyaman dan mewah di daerah Bintaro, sekitar 50 orang lebih jadi saksi pertandingan akbar ini.
Tentunya bukan pertandingan bila tidak ada jurinya. Band Perunggu pun kami tunjuk sebagai juri. Pertimbangannya adalah karena anak-anak Perunggu usianya lebih matang daripada Dongker dan Rachun sehingga diharapkan menjadi penengah dari ketegangan yang mungkin timbul antara kedua band tersebut.
Set ruangan pun diatur sedemikian rupa, deretan bangku yang disusun di belakang meja kedua belah team hingga benar-benar menjadi sebuah polarisasi antara dua kubu yang berbeda, sungguh kocak nan tegang! Oiya, Bising Kota juga mengundang perwakilan penonton dari kedua belah team untuk membantu
Jam 7 malam, Bising Kota resmi dimulai. Kompetisi ini dibuat dalam tiga babak: Tebak Intro, Tebak Lirik dan ditutup oleh Tebak Musisi. Ketegangan antara Team Dongker dan Team Rachun sudah dimulai sejak babak pertama. Deretan intro-intro yang hanya diputar 1-2 detik membuat rasa penasaran memuncak dari kedua bolah team. Banyak yang berhasil ditebak, namun tak sedikit yang meleset.
Di babak Tebak Lirik, anak-anak Perunggu membacakan lirik lagu dengan gaya puisi. Baik Dongker dan Rachun dengan sigap memperhatikan. Bel dipencet, Rachun menjawab, Salah! Dongker memencet bel menimpali dengan jawaban, yak benar! Kurang lebih seperti itu situasi panas yang terjadi dalam acara ini.
Babak terakhir berlangsung lebih lama, maklum ini adalah babak Tebak Musisi, dimana kedua belah team dituntut untuk menebak potongan dua-tiga gambar yang ketika disusun dan dibayangkan akan menjadi nama musisi. Di Babak ini, kedua team menemukan kesulitan, sehingga penonton pun turun tangan.
Pada akhirnya permainan dimenangkan oleh Rachun. Dan acara ditutup dengan sebuah gitar yang ada di lokasi. Masing-masing kubu saling menyanyikan lagunya masing-masing sambil disambut koor para penonton yang hadir. Seru!
Sampai jumpa di Bising Kota: Bisik Bisik berikutnya!
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …