Wawancara Eksklusif: Penggarapan Album Penuh Perdana Skandal
Skandal menghadirkan video lirik single terbaru “Mimpi” hari Rabu (28/02) melalui kanal YouTube. Seperti single “Terbang”, karya ini juga bakal masuk daftar album perdana mereka bertajuk Melodi.
Sebelum video lirik “Mimpi” beredar, cuitan sang vokalis, Yogha Prasiddhamukti (Siddha) di X soal single dan album mendatang mereka memantik kami untuk melakukan sesi wawancara singkat via WhatsApp.
Dalam sesi wawancara ini, Siddha sempat bercerita tentang perjalanan Skandal yang sebenarnya dimulai sebagai proyek sampingan para personel di tahun 2011. Di mana band juga sempat mengalami pergantian personel.
“Saya pindah ke Jakarta dan LDR-an sama band ini. Long story short, kami mengalami beberapa pergantian personel dan bertahan dengan formasi Rheza Ibrahim (gitaris), Robertus Febrian Valentino (gitaris, vokalis), dan dibantu bassist additional Hasbi Pradikta,” kata Siddha (28/02).
Perbincangan tentang solidaritas Skandal dengan formasi saat ini, proses penggarapan album yang masih berjalan, sampai pendapatnya soal geliat musik di Yogyakarta simak langsung di bawah.
Apakah lo merasa formasi Skandal yang sekarang ini sudah solid bermusik?
Gue rasa sih sudah ya karena formasi yang sekarang ini (bisa dibilang mulai dari 2014 atau 2015-an) kami beneran mulai serius menggarap band ini dan musiknya. Meskipun hanya baru mengeluarkan album mini tahun 2016 (waktu itu masih dibantu oleh teman kami di departemen bas, Gusti Arirang), dan beberapa single eceran, tapi gue rasa formasi Skandal sekarang adalah yang paling solid.
Soal rilisan single-single eceran, kami ngerasa saat itu jadi format yang efektif karena ya gue tinggal di beda kota dan jarang ketemu buat workshop atau rekaman; ketemunya pas manggung, atau masuk studio buat rekaman singlenya aja. Benar-benar ngejar-momennya-style aja.
Terus, pas formasi ini gue juga merasa bahwa Skandal banyak banget berproses entah dari segi musicianship, relasi kami satu sama lain sebagai bandmates, soal musiknya, soal approach kami ke bandnya, cara manage-nya, dan sebagainya. Kami banyak belajar dan nggak jarang melakukan banyak hal untuk pertama kalinya di formasi yang sekarang ini, termasuk akhirnya rekaman full album pertama.
Ceritakan apapun tentang album penuh perdana Skandal!
Proses pengerjaan albumnya masih berlangsung, sebagian lagu sudah selesai, sebagian masih dimasak. Sudah hampir setahun pengerjaannya. Menariknya karena sebelumnya kami rekaman itu hanya buat rilis single-single saja, kami jadi tahu bahwa pembuatan album itu adalah proses yang seru, selain memang challenging banget.
Kami jadi tahu apa yang benar-benar kami suka dari style musik, sound, pun jadi makin bonding kayaknya satu sama lain. Kalau buat gue, salah satu alasan kenapa gue memutuskan untuk pindah ke Jogja lagi setelah hampir 12 tahun berpetualang di Jakarta, ya karena mau fokus rekaman album sama band ini.
Hal menarik lainnya adalah sebagian besar materinya adalah materi baru. Kami nyoba mengeksplor lagi apa kemungkinan yang bisa kami bikin, entah aransemen hingga lirik. Di album ini, menurut gue, kami nyoba bikin musik yang rasanya sesederhana kayak musik yang dulu pertama kali kami dengerin dan bikin kita pengen ngeband. Lalu, banyak juga hal yang last-minute style. Kami baru deal dengan teman-teman kami di label Disaster Records juga pas baru mulai rekaman. Kami juga akhirnya baru dapet manager band ketika sedang menggarap album ini [tertawa].
Siapa saja yang berkontribusi di dalamnya?
Ada beberapa nama, termasuk engineer kami Damar Puspito dari Niskala Records dan band Niskala; yang juga berperan sebagai co-producer, membantu gitaris kami Rheza yang berperan sebagai produser utama, lalu Sasi Kirono (eks-Tashoora) yang jadi talisman urusan mixing dan mastering, dan teman kami Miko sebagai teknisi drum. Kami juga ngajak beberapa teman musisi untuk featuring di album ini, tapi belum bisa kami beri tahu.
Apa pengembangan secara teknis yang dilakukan Skandal untuk album penuh ini?
Pasti dari gear, proses workshop yang intens dan rutin, cara rekaman, dan sebagainya. Beberapa nama yang terlibat dalam pembuatan lagu ini yang disebut di atas juga ngasih sumbangan besar dari segi teknis. Kami nyoba melakukan hal yang belum pernah kami lakukan di proses rekaman-rekaman sebelumnya, tapi juga gak yang terlalu nyebrang.
Bagaimana lo melihat scene musik di Jogja saat ini?
Kalau buat gue, scene musik Jogja bakal selalu menarik dari dulu sampai sekarang, dan ke depannya. Selalu ada aja yang baru-baru yang belum terlalu kedengeran, tapi siap buat menyeruak. Buat entitas yang udah established, mereka juga konsisten buat ngehadirin sesuatu yang baru.
Jogja tuh kayak laboratorium, banyak pegiat musiknya yang bereksperimen sana-sini, dan menghasilkan sesuatu yang menarik. Ragam style dan genre-nya juga menarik. Dari underground hip-hop, noise dan eksperimental, indie dan alternative, hardcore punk, extreme metal, hingga scene leftfielfd dance & electronic music-nya.
Gue rasa sekarang masing-masing punya hal seru buat disimak dan diikutin. Gigs dan underground party juga mulai banyak bermunculan dan diinisiasi oleh kolektif-kolektif muda yang fresh. Lalu, festival-festival musik yang skalanya nasional dan internasional juga udah bermunculan, paling enggak dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Gue sih enjoy sama yang ada sekarang sembari nunggu bakalan ada apa lagi.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …
Tambourine Maut Strikes Back w/ new Single