Fulgur Rilis Album Mini Perdana dengan Genre Blackened Sludge
Beres merilis karya musik dengan format single, band blackened sludge asal Bandung bernama Fulgur resmi meluncurkan album mini perdana dalam tajuk Tangled Sacrifice hari Jumat (15/03).
Fulgur yang terbentuk tahun 2019 lalu ini beranggotakan Dika (vokal), Syeh (gitar), Bob (bas), dan Alung (drum).
Dalam sesi wawancara bersama Pophariini, Alung bercerita bahwa Fulgur terbentuk dengan mengusung genre stoner rock/doom metal. Eksplorasi pun mereka lakukan ke arah musik yang lebih gelap setelah menemukan dan terinspirasi band sludge asal Inggris bernama Iron Monkey.
“Menemukan Iron Monkey saat itu serupa menemukan keyakinan bagi kami berempat. Sembari berjalan, kami dapat banyak pengaruh suara-suara black metal dari lingkungan sekitar, dan kami menyukainya,” kata Alung via WhatsApp (28/03).
Album mini Tangled Sacrifice berisikan 3 lagu dan 1 lagu bonus untuk versi kasetnya. Karya yang saat ini hanya bisa didengarkan via kaset dan kanal bandcamp Fulgur ini sudah mulai digarap sejak tahun 2022 lalu.
“Memakan banyak tahap saat itu. Seperti hasil master rekaman yang dirasa belum cukup menyampaikan maksud kami, terpaksa kami buang dan mulai lagi dari awal dan pada akhirnya setelah memakan waktu yang lama akhirnya selesai,” ucap Alung.
Sampul album Tangled Sacrifice dikerjakan oleh seorang seniman yang selalu menyembunyikan identitasnya dan seorang seniman visual bernama Qewpratext. Hawar Press selaku label yang menaungi Fulgur membentuk kelompok bersama kedua seniman ini untuk menggarap sampul album.
“Berdiskusi memilih bentuk dan warna yang pas demi menyampaikan rasa dalam EP kami. Hingga akhirnya begitulah visual sampul dari Tangled Sacrifice. Kami sangat puas dengan hasil kerja kelompok ini,” tutup Alung.
Saat ini Fulgur masih membuka pra-pesan untuk merchandise berupa kaset dan kaus album Tangled Sacrifice sampai tanggal 2 April 2024.
View this post on Instagram
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …