5 Musisi Indonesia Favorit Sri Hanuraga

Oct 12, 2024

Festival Jazz Gunung Ijen berlangsung hari Sabtu, 17 Agustus 2024 di Taman Terakota Gandrung, Banyuwangi, bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-79 Republik Indonesia. Dengan tema “Merdekanya Jazz, Merdekanya Indonesia”, festival ini menghadirkan Indra Lesmana Trio, Aditya Ong Quartet, Yuri Mahatma’s Straight & Stretch feat. Dian Pratiwi, Elfa Zulham, Kevin Yosua, dan Sri Hanuraga.

Setelah menyaksikan panggung kolaborasi Elfa Zulham, Kevin Yosua, dan Sri Hanuraga, kami hanya menemui Sri Hanuraga untuk sebuah wawancara. Ketika ditanya mengenai kesibukannya belakangan ini, ia menjelaskan baru saja menyelesaikan beberapa penampilan di Bali dan Jakarta, dan selanjutnya akan terbang ke Korea Selatan untuk tur di beberapa kota.

“Kemarin saya baru selesai dari Indonesia Bertutur di Bali, lalu tampil di Salihara International Performing Arts Festival di Jakarta bersama Jason Mountario, Kelvin Andreas, dan Rainer James. Sekarang sedang mempersiapkan diri untuk ke Korea minggu depan,” ujar pria yang akrab disapa Aga ini. 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Sri Hanuraga (@srihanuraga)

Sri Hanuraga untuk ketiga kalinya tampil di Jazz Gunung Ijen. “Dua kali sebelumnya tampil bareng Dira Sugandi (di vokal) dengan formasi yang sama seperti penampilan tadi,” ujarnya.

Dalam penampilan ketiga ini, ia merasa terkesan dengan adanya perubahan panggung yang dirasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

“Panggungnya berubah, dulu di 2018 ada panggung bambu yang agak kecil dibandingkan dengan yang sekarang,” ungkap Aga. 

Selain sering tampil di Jazz Gunung Ijen, ia juga beberapa kali manggung di Jazz Gunung Bromo, yang dianggap sangat menantang, “Jazz Gunung itu vibes-nya beda-beda. Tapi untuk Bromo sangat challenging karena suhu yang sangat dingin. Secara teknis juga susah, karena tidak hanya dingin tapi juga berembun, jadi keyboard basah dan licin, itulah tantangannya.” 

Sempat menimba ilmu di Conservatorium van Amsterdam, Belanda tahun 2005, Aga mengaku sering tampil di Eropa.

“Waktu itu kuliah di Amsterdam, dari 2005-2013 lumayan banyak keliling. Tapi setelah 2013 saya balik ke Indonesia, juga masih sering bolak-balik tur di sana,” tutupnya.

Selain Eropa, Aga juga pernah manggung di berbagai negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, Korea Utara, hingga Korea Selatan.

Kesuksesan perjalanan bermusik Sri Hanuraga tak lepas dari peran penting orang-orang yang memengaruhi. Mari simak daftar musisi favoritnya di bawah ini.

 

Dewa Alit 

 

“Komposer Indonesia yang base-nya di Ubud, Bali. Dia punya grup namanya Gamelan Salukat. Menurut saya, dia membawa pembaruan besar di musik gamelan karena punya sistem tuning sendiri dan punya sistem baru di musik gamelan. Saya pernah berkolaborasi dengannya di tahun 2021, itu menarik banget dan membuka pemikiran saya. ”

 

Riza Arshad

 

“Mentor yang bikin saya suka sama musik jazz. Dia punya grup bernama Simak Dialog, yaitu band yang bikin saya cinta sama musik jazz. Uniknya, Simak Dialog ini menggabungkan jazz dan musik karawitan Sunda. Ini menurut saya adalah suatu penggabungan musik jazz dan tradisional yang berhasil.”

 

Tony Prabowo

 

“Dia adalah jendela saya untuk mengenalkan musik kontemporer. Dia adalah kurator musik di Salihara dan salah satu komposer terbesar di Indonesia. Tony juga memperkenalkan saya dengan komposer Indonesia dan mancanegara.”

 

Stevie J. Sutanto

 

“Komposer Indonesia yang paling fasih dengan AI. Saya terinspirasi banget sama cara dia menggunakan AI. Waktu itu saya punya proyek sama dia, dan AI-nya dilatih. Terus saya bisa pelajari sisi-sisi yang gak bisa dibayangin dari permainan saya.”

 

Indra Lesmana

 

“Dulu saya pernah belajar dengan beliau lumayan lama, kayaknya 3 tahun. Dan tentunya dia hero buat banyak orang, dan pastinya hero buat saya juga.”

 

Penulis
Faiz Adzkia
Anak rantauan dari kota yang disebut oleh band yang bernama, GRIBS. Klaten!
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …

Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana

Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu.     View this post on Instagram …