Jalesdeva Melepas Album Mini Perdana Chiming Bells

• Oct 4, 2024

Jalesdeva yang memulai perjalanan dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menyajikan dedikasi mereka terhadap musik britpop melalui album mini perdana Chiming Bells yang dilepas Jumat (27/09) lalu.

 

 

Band asal Jakarta Selatan ini mengaggumi semangat bermusik yang diterapkan masyarakat Inggris di era 90-an. Itulah yang menjadi salah satu alasan Nad (bas), Edgar (gitar), Tutan (keyboard, sequence), Seta (lead gitar), Nanda (drum), dan Leo (vokal) merampungkan dan merilis mini album perdana mereka.

“Pada rilisan EP pertama kami, Chiming Bells, Jalesdeva menghabiskan banyak waktu untuk bereksperimen dengan aransemen, misalnya menambahkan lapisan gitar yang tebal atau menggunakan efek suara yang mendukung mood lagu. Pengaruh dari band-band seperti Radiohead atau The Verve bisa terlihat dengan suara ambient atau penggunaan instrumen non-tradisional seperti keyboard, synth, atau alat-alat perkusi alternatif. Merekam lagu-lagu dengan beberapa take untuk menangkap momen yang paling emosional dan jujur dianggap lebih penting daripada perfeksionisme teknis,” jelas Nad soal album mini perdana ini (03/10) melalui WhatsApp.

Mendengarkan album Chiming Bells seperti diajak menjelajahi budaya Inggris yang terwujud di setiap lagunya. Terdapat 6 lagu yang berisi kompilasi emosi beragam, mulai dari hidup optimis sampai renungan hidup yang melankolis.

Album ini dibuka dengan trek “Walking on Sunshine” yang mengajak pendengar merayakan hidup dengan sikap percaya diri ala warga asli Inggris dan ditutup “Daydreams” yang membawa ke ruang melankolis dengan sentuhan akustik yang menampilkan renungan tentang kehilangan.

Proses pembuatan trek “Daydreams” begitu cepat. Di mana Nad saat itu sedang melamun di teras sambil bermain gitar, tiba-tiba langsung dapat chord dan lirik secara bersamaan, yang kemudian langsung direkam menggunakan handphone, kirim ke grup WhatsApp, dan langsung digarap bersama.

Meskipun musik yang dibawakan terinspirasi dari budaya Inggris, namun Jelasdeva mengaku perjalanan mereka terbantu oleh scene musik lokal yang mendukung musisi-musisi baru untuk berkarya.

“Jalesdeva berkembang dari scene musik lokal yang mendukung pertumbuhan musisi-musisi baru. Jakarta, sebagai kota besar dengan banyak komunitas musik sangat memberi ruang bagi kami untuk berpartisipasi di acara-acara indie, gigs, atau festival musik lokal. Di mana mereka bisa memperkenalkan karya dan membangun basis penggemar,” tutur Nanda.

Proses produksi album mini Chiming Bells dilakukan di studio Nm Digi Record, Tangerang dan JLDV Playhouse di Cinere basecamp-nya Jalesdeva. Sementara itu cover art digambar oleh Salim Anhar.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Lirik Sambutlah The Jeblogs sebagai Anthem Anak Muda

Di artikel lirik kali ini Pophariini memilih lagu “Sambutlah” dari The Jeblogs untuk mengetahui bagaimana barisan kata-katanya bisa tercipta menjadi lirik yang kuat dan dinyanyikan dengan penuh penghayatan dalam setiap aksi mereka di panggung. …

Santamonica Suarakan Perlawanan Perempuan di Single SIN

Jeda 2 tahun dari perilisan album Reminisce 189, duo elektronik-pop, Santamonica kembali melepas karya terbaru bertajuk “SIN” (12/06). Tertulis dalam siaran pers, lagu ini diproduseri oleh Joseph Saryuf (Santamonica, Showbiz), yang ditulis pertama kali …