Sunny Bawa Semangat Hardcore dari Pekalongan di Album Penuh Perdana
Band hardcore asal Pekalongan bernama Sunny resmi meluncurkan album penuh perdana Bleast Peace. tanggal 10 September 2024. Dalam merilis album ini, band memercayai label musik Pleasure Records sebagai naungan.
Sunny beranggotakan Angga (vokal), Andri (gitar), Aldo (gitar,), Sahrul (drum), dan Oki (bas). Kami sempat menghubungi mereka untuk menanyakan soal album Bleast Peace. dan bagaimana Sunny bisa terbentuk yang dijawab oleh 3 personel.
Andri adalah sosok yang mengajak para personel lain membentuk Sunny pasca band lamanya vakum. Pertama, ia mengajak Oki yang merupakan teman sekolahnya, kemudian Aldo dari band Bakutembak, dan Sahrul dari band Righting Wrong.
“Seiring waktu, kami makin sering latihan untuk memantapkan materi lagu. Namun, posisi vokal masih kosong. Akhirnya mengajak Angga, teman skateboard saya untuk mengisi posisi vokal,” kata Aldo.
Berbicara soal album Bleast Peace., yang lagu-lagunya direkam di Winsome Studio, Solo, Jawa Tengah, Sahrul bercerita ia dan rekan-rekannya berhasil menyatukan visi di album ini, meskipun sempat diwarnai dengan perdebatan-perdebatan kecil.
“Akhirnya kami bisa menyatukan dan memformulasikan hasil dari buah pikiran semua dalam setiap lagu yang ada di album ini,” ujar Sahrul.
Berangkat dari skena hardcore Pekalongan, Aldo mengaku para personel Sunny selalu menjalin komunikasi yang baik dengan kolektif hardcore di kota asalnya sampai kota-kota yang lain.
“Dengan menjalin komunikasi yang baik, tentu membuat kami lebih banyak relasi pertemanan, serta saling respect satu sama lain, dan lebih mudah melakukan aktivitas band seperti menjalankan tur dan sebagainya,” ungkap Aldo.
Sesi wawancara ditutup dengan harapan Angga untuk Sunny 5 tahun mendatang. Selain bisa tetap konsisten, ia dan bandnya pengin berpartisipasi di sejumlah komunitas hardcore dengan jangkauan yang lebih luas.
“Tetap produktif dalam kegiatan bermusik agar turut serta meramaikan scene hardcore di Indonesia maupun luar negeri,” pungkas Angga.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Menengok Gegap Gempita Ekosistem Musik ‘Pinggiran’ di Kulon Progo
Pinggiran, pelosok, dan jauh, sepertinya tiga kata itu mewakili Kulon Progo. Biasanya, diksi-diksi tersebut muncul dari orang-orang yang tinggal di pusat kota, pokoknya yang banyak gedung-gedung dan keramaian. Diakui atau tidak, Kulon Progo memang …
Perspektif Pekerja Seni di Single Kolaborasi Laze, A. Nayaka, dan K3bi
“Rela Pergi” menjadi single kolaborasi perdana antara Laze, A. Nayaka, dan K3bi via Sandpaper Records (29/11). Tertulis dalam siaran pers bahwa proyek yang diinisiasi sejak pertengahan 2024—usai Laze merilis DIGDAYA dan sebelum …