Breaking Future Rilis Single Baru sebagai Anthem Menemukan Kekuatan
Band nu punk asal Cibubur, Jakarta Timur bernama Breaking Future resmi meluncurkan single anyar berjudul “24/7”. Mendaulat Koobs sebagai kolaborator vokal, lagu ini menggambarkan perjalanan emosional yang mendalam dan menyoroti perjuangan dalam menghadapi tekanan hidup.
Breaking Future yang muncul perdana lewat single “On The Avenue” di tahun 2017, saat ini hanya menyisakan satu personel yaitu Olafs (vokal). Namun penampilan live-nya dibantu personel tambahan seperti Ibnu (drum, perkusi), Cila (gitar, vokal latar), dan Rio (sequencer, vokal latar).
Saat dihubungi Pophariini hari Rabu (30/10), Olafs sempat menyampaikan cerita bagaimana ia membentuk Breaking Future di pertengahan tahun 2017. Ia dan empat rekannya saat itu mengadaptasi gaya musik sampai aksi panggung Green Day.
“Di tahun pertama, kami ngeluarin satu single, satu EP, dan satu album. Kami juga cukup aktif perform panggung ke panggung, mulai dari gigs kecil sampai festival besar kayak Big Bang Festival Jakarta,” kata Olafs.
Olafs melanjutkan bahwa makna lagu “24/7” tentang bagaimana seseorang berusaha bertahan di bawah tekanan dan depresi, mencoba reach out, namun ia merasa tak ada yang mendengar, seakan sendirian.
“Harapan gue, lagu ‘24/7’ bisa jadi anthem bagi kita semua yang berusaha menemukan kekuatan dalam kegelapan. Ingatlah, meski dunia terasa berat, selalu ada cahaya di ujung jalan dan kita punya kekuatan untuk sampai ke sana,” ujar Olafs.
Mengenai strategi promosi karya di era ini, Olafs mengatakan selain aktif membagikan lagu Breaking Future di media sosial, ia tetap melakukan promosi luring seperti manggung. Olafs menambahkan, format manggung Breaking Future yang dirasa unik secara formasi dan penggunaan autotune di vokal menjadi senjata di setiap pertunjukan.
“At least kalau orang baru lihat kami dan gak tau lagunya, mereka bisa tetap terhibur dan pas pulang ke rumah mereka ingat kami as a band yang unik dan mulai kepoin sosmed kami,” jelasnya.
Sebagai band dari Cibubur, Olafs merasa pergerakan musik di daerah asalnya masih kurang, sehingga ia kerap membawa Breaking Future ke Jakarta dan Depok. “Intinya sebagai band indie kami harus sering-sering mantau sosmed sih kalau sekarang ya,” pungkasnya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Menengok Gegap Gempita Ekosistem Musik ‘Pinggiran’ di Kulon Progo
Pinggiran, pelosok, dan jauh, sepertinya tiga kata itu mewakili Kulon Progo. Biasanya, diksi-diksi tersebut muncul dari orang-orang yang tinggal di pusat kota, pokoknya yang banyak gedung-gedung dan keramaian. Diakui atau tidak, Kulon Progo memang …
Perspektif Pekerja Seni di Single Kolaborasi Laze, A. Nayaka, dan K3bi
“Rela Pergi” menjadi single kolaborasi perdana antara Laze, A. Nayaka, dan K3bi via Sandpaper Records (29/11). Tertulis dalam siaran pers bahwa proyek yang diinisiasi sejak pertengahan 2024—usai Laze merilis DIGDAYA dan sebelum …