Halunan Asal Depok Rangkum Dinamika Perjalanan Manusia di Album Perdana
Setelah menjalani karier bermusik selama 4 tahun, band pop asal Depok yang menamakan diri mereka Halunan resmi meluncurkan album penuh perdana bertajuk Roda Empat hari Jumat (01/11).
Halunan memilih judul album berisi 13 lagu ini dengan simbol alat transportasi untuk menandai sebuah perjalanan bahwa band siap berkelana ke mana pun bersama karya-karyanya.
Kami menghubungi band beranggotakan Ragil (vokal, gitar), Ranelkha (bas), Firman (gitar), dan Khosyi (drum) hari Selasa (05/11) via WhatsApp. Ragil yang pertama menjawab pertanyaan terkait karier mereka dan album Roda Empat. Saat itu ia bersama dua personel Halunan, Firman dan Khosyi yang merupakan teman sejak SMP merasa butuh pemain bas, sampai akhirnya merekrut Ranelkha untuk mengisi posisi tersebut.
“Pada awal terbentuk kami hanya fokus membuat musik dan sudah memiliki rencana untuk membuat album,” kata Ragil.
Firman mengaku lewat album Roda Empat ini, ia dan rekan-rekannya tidak hanya ingin memperkenalkan Halunan, tetapi juga persona setiap personel ke khalayak yang lebih luas.
Secara konsep keseluruhan, Ranelkha menjelaskan Roda Empat merupakan rangkuman dari dinamika perjalanan manusia yang mereka rangkum dalam sebuah karya musik.
Untuk sisi aransemen setiap lagu dalam album, Khosyi angkat bicara bahwa Halunan mengombinasikan berbagai energi sampai terbentuk menjadi alunan musik pop yang dirasa beragam.
“Ada yang bernuansa agresif, namun terselip juga nuansa melankolis dengan tempo yang lambat di dalamnya,” ujar Khosyi.
Penyebaran karya musik di era streaming yang sangat cepat menjadi tantangan tersendiri bagi Halunan. Ragil mengatakan bandnya sangat mengandalkan inovasi dan memperluas jaringan sebagai cara promosi karya mereka.
“Biar bagaimanapun koneksi antara beberapa orang yang kami anggap punya pengaruh dalam industri musik, akan memperbesar peluang album kami bisa didengarkan secara masif lagi,” jelas Ragil yang juga merasa usaha yang dilakukan butuh kerja kolektif di band.
Wawancara Pophariini bersama Halunan ditutup dengan pernyataan Khosyi. Ia memberikan laporan soal kondisi terkini permusikan di Depok. Selain merasa geliatnya makin seru, sang drumer menyebutkan nama kolektif yang kerap menggelar acara di sana.
“Ada juga beberapa gigs yang rutin digelar untuk mewadahi band-band Depok seperti Sound Of Freeday, kami sempat main di sana juga,” tutupnya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …
Bising Kota Yogyakarta – Masih Relevan Band Hijrah ke Jakarta Demi Karier?
Setelah Denpasar dan Bandung, Diskusi Bising Kota lanjut ke titik terakhir tahun ini, Yogyakarta. Acara ini berlangsung hari Rabu (07/08) di JRNY Coffee & Records. Dengan tema Masih Relevan Band Hijrah ke Jakarta Demi …