Sambut Album Perdana, The Canary Rilis Berbunga di Antartika
Dalam rangka menyambut perilisan album perdana Desember mendatang, unit pop asal Bekasi, The Canary menyuguhkan musik dengan melodi yang lembut nan catchy di maxi-single Berbunga di Antartika (26/10). Karya musik ini terdiri dari 2 lagu berjudul “Berbunga” dan “Antartika”.
Band yang beranggotakan Srvirna (vokal), Dyandra (gitar), Adinda (kibor), Nalva (gitar), Ardi (drum), dan Yohan (bas) ini membagikan perjalanan bagaimana band terbentuk hingga kisah di balik perilisan materi baru kepada Pophariini hari Selasa (05/11) via WhatsApp.
“Awalnya, band ini terbentuk karena masing-masing dari kami punya keresahan yang sama sebagai warga Bekasi, kota di mana band-band beraliran pop kurang menonjol dibanding genre lainnya,” kata Virna soal perjalanan bandnya.
“Dari situ, tercetus ide buat bikin band minoritas,” timpal Nalva.
Materi Berbunga di Antartika menjadi karya kedua The Canary yang kini berusia 2 tahun. Di balik lirik puitis rumusan Dyandra dan Nalva, uniknya maxi-single tersebut menyimpan pesan menarik tentang utang piutang.
Sang drumer, Ardi membeberkan bahwa korelasi antara “Berbunga” dan “Antartika” terletak di hubungan yang sudah lama terjaga bisa hancur karena minimnya kesadaran diri tentang kewajiban membayar utang.
Di tengah banyaknya materi musik baru, The Canary memilih berbagai cara untuk berpromosi. Tak hanya dengan mengirimkan siaran pers ke media, tetapi memanfaatkan latar belakang mereka sebagai mahasiswa.
“Karena kami masih kuliah dan berasal dari kampus yang berbeda, kami mencoba menyebarkan setiap lagu dengan cara mulut ke mulut dengan relasi yang kami punya tanpa berpatok ke satu ruang lingkup saja,” ucap Adinda.
Nalva menambahkan karena hal itu The Canary mendapatkan kesempatan manggung di acara musik kampus masing-masing. “Manggung adalah salah satu promosi paling mutakhir,” ungkapnya.
Perbincangan diakhiri dengan pembahasan tentang pergerakan musik Bekasi dari kacamata The Canary.
“Menurut kami, Bekasi adalah kota yang punya banyak potensi untuk mengembangkan pergerakan musiknya. Apalagi letaknya dekat dengan Jakarta, yang memiliki scene musik keren dan beragam. Seharusnya energi positif ini bisa menular ke Bekasi juga,” tutup Nalva.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Kolaborasi yang Wajib Disimak di Jazz Goes to Campus 2024
Jazz Goes to Campus akan digelar hari Minggu (17/11) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Tahun 2024 merupakan pergelaran ke-47 festival tahunan ini. View this post on Instagram A post …
Antara Musik, Visual, dan Sekitarnya (oleh: Sari, Rio, John, Mela, Ricky, Saleh WSATCC)
White Shoes & The Couples Company (WSATCC) dibentuk pada 2002 di kampus Institut Kesenian Jakarta di wilayah Cikini, Jakarta Pusat. Sari, Rio, Saleh menempuh studi di jurusan Seni Rupa dan Desain, sedangkan Ricky, Mela, …