Mr. Whitesocks Mengadaptasi Musik Emo dan Math Rock di Karya Perdana

Mr. Whitesocks asal Malang resmi merilis karya perdana mereka berupa 2 single sekaligus yang bertajuk “Sticky Notes” dan “She/Her” di hari Kamis (21/11). Di karya ini mereka mencampur gaya musik emo dan math rock.
Mr. Whitesocks beranggotakan Alebii (vokal, gitar), Bintang (gitar), Adil (bas), dan Ardi (drum).
Seperti biasa kami menghubungi Ardi yang menghubungkan dengan rekan-rekannya untuk sesi wawancara hari Kamis (28/11) via WhatsApp. Alebii mengawali perbincangan dengan menjelaskan bahwa para personel merupakan teman di bangku SMA.
“Berdiri dan berjalan seiring dengan letihnya kehidupan masing-masing personel yang tertumpah pada lagu-lagu yang akan dan telah diterbangkan ke seluruh penjuru dunia,” kata Alebii.
Bintang lanjut dengan menjelaskan makna yang coba mereka angkat di single “Sticky Notes” dan “She/Her”. “Secara garis besar track ini banyak menjelaskan soal ‘5 stages of grief’,” jelasnya.
Bicara soal strategi promosi, Adil mengatakan mereka banyak mengambil referensi dari band idola mereka, Origami Angel. Namun tentu mereka juga melakukan beberapa pembeda untuk menyesuaikan.
“Mungkin dari cara kami akan lenih aktif di media sosial Instagram, TikTok, maupun YouTube. Tidak lupa juga dengan asal kami yang ibaratnya baru saja tumbuh dari benih menjadi akar, kami juga akan ikut memeriahkan khasanah permusikan, terutama di kota kelahiran kami, Malang,” ungkap Adil.
Mengutip kalimat tegas Ardi di akhir wawancara, skena musik Malang dirasa sangat ‘pecah’ karena kehadiran band-band kreatif. Ia pun berharap musik Mr. Whitesocks bisa menjadi bagian dari perkembangan musik di Malang.

Eksplor konten lain Pophariini
Selamat Jalan, Bunda Iffet Slank
Ibunda Bimbim Slank, Iffet Veceha binti Abdul Azis St Besar atau akrab disapa Bunda Iffet meninggal dunia hari Sabtu 26 April 2025 pukul 22.42 WIB. Pernyataan tersebut dibenarkan oleh keponakan Bimbim, Awa melalui aplikasi …
Terima Kasih, Ricky (oleh: Yudhistira Agato)
Saya sebetulnya enggak pernah dekat-dekat amat dengan Ricky. Mungkin baru beberapa tahun terakhir, semenjak dia bekerja untuk media Whiteboard Journal—yang kebetulan juga tempat beberapa teman mencari nafkah—kami lebih sering berinteraksi, entah di kantor ketika …