Setelah sukses dengan single “Terakhir Kali” yang rilis Desember 2024, grup musik Wijaya 80 menghadirkan album mini perdana bertajuk Perjumpaan hari Jumat (14/02).

Menurut siaran pers, grup yang terdiri dari trio musisi Ardhito Pramono, Erikson Jayanto, dan Hezky Joe menghadirkan album mini ini sebagai wujud mimpi mereka untuk mengembalikan kejayaan alunan nada dan lirik khas tahun 80-an.

Intuisi penulisan lirik dari Ardhito Pramono dan Hezky Joe yang berpadu dengan musikalitas Erikson Jayanto akan memberi warna baru dalam kancah musik Nusantara.

Dilansir dari siaran pers, Perjumpaan dipilih sebagai judul karena mencerminkan esensi dari perjalanan manusia, sebagaimana setiap kisah cinta, realitas, dan dinamika romansa yang kita alami selalu diawali dengan hal tersebut.

Album mini ini menjadi refleksi dari perjumpaan mereka dengan orang-orang yang pernah menjadi bagian dari hidup mereka. Erikson menjelaskan alasan pemilihan nama album.

“Kami menamai album ini Perjumpaan karena semua kisah dalam hidup–baik suka maupun duka–selalu dimulai dengan sebuah perjumpaan. Album ini juga menjadi momen perjumpaan kami bertiga sebagai Wijaya 80 dan perkenalan kami kepada para pendengar,” ungkap Erikson.

Pendengar akan diajak menyusuri lorong waktu menuju suasana 80-an lewat aransemen yang romantis dan melankolis, tetapi modern dengan sentuhan instrumen retro dan vokal khas para personel. Album mini ini menjadi jawaban atas kerinduan pendengar senior akan musik era 80-an, sekaligus menawarkan warna baru yang segar untuk generasi muda.

Perjumpaan kini sudah tersedia dan dapat didengarkan di seluruh platform streaming musik digital.