Albert in Space asal Mataram Temukan Kebersamaan di Album Terbaru

Albert in Space asal Mataram resmi merilis album mini bertajuk gunpowders & germs (13/12). Pophariini berkesempatan mewawancarai band yang beranggotakan Dion (gitar & vokal), Dadi (bas & vokal), Dede (lead gitar), dan Dhetu (drum) ini pada Selasa (17/12).
Band yang namanya terinspirasi dari Albert II—simpanse pertama yang terbang ke luar angkasa—ini bercerita mengenai perjalanan band dan kisah di balik rilisan terbaru.
Dion mengungkapkan bahwa gunpowder & germs mengangkat kisah para pengungsi Ukraina.
“Pada 5 Juli 2022, di terminal bus Dworzec Autobusowy Warszawa Zachodnia, saya melihat langsung dampak perang Rusia-Ukraina, tepatnya di ruko-ruko di sebelah barat terminal dan tenda darurat di dekat stasiun dihuni oleh para pengungsi Ukraina. Kondisinya sangat memprihatinkan, kekurangan makanan, pakaian bersih, dan sanitasi layak. Rasanya seperti hidup di tempat sampah, berpindah dari satu tempat buruk ke tempat buruk lainnya,” jelas Dion.
Ia kemudian mengungkapkan kekaguman di balik penderitaan itu.
“Perang ini sudah berlangsung 131 hari. Beberapa pengungsi menempuh perjalanan jauh dari Kyiv ke Lublin, sebelum akhirnya bertemu keluarga di Warsaw. Namun, di tengah penderitaan itu, muncul sesuatu yang luar biasa yakni, kebersamaan, cinta, dan patah hati. Ironis, bukan?” ujar Dion.
Di era streaming yang dipenuhi gempuran materi baru, Albert in Space berkomitmen pada penguatan promosi di media sosial, seperti Instagram, Twitter, dan TikTok untuk mengulik the power of for you page.
“Setiap menjelang rilis, kami berupaya untuk memberikan beberapa teaser di media sosial, melihat kuatnya pengaruh media sosial itu sendiri. Kebanyakan media musik pun saat ini dominan bermain di ranah media sosial,” terang Dadi.
Albert in Space melihat pergerakan musik di Mataram terus berkembang dengan ekosistem yang semakin baik, mulai dari bertambahnya rumah produksi, penyelenggara acara, hingga band yang lebih strategis dalam konteks produksi dan distribusi.
“Hal menarik yang muncul belakangan ini adalah kolaborasi musisi dengan produk minuman, mencerminkan semangat bahu-membahu. Harapannya, kolaborasi semacam ini terus berkembang, bahkan jika memungkinkan, kami ingin berkolaborasi dengan CERN!” tutup Dede.
Nantikan pula album terbaru Albert in Space yang direncanakan rilis Januari 2025.

Eksplor konten lain Pophariini
The Krankers Umumkan Dul Jaelani sebagai Personel Baru
The Krankers resmi mengumumkan bergabungnya Dul Jaelani sebagai personel tetap mereka di posisi gitar rhythm hari Kamis (15/05). Pengumuman ini menandai langkah strategis perjalanan musikal band, yang dikenal lewat energi panggung yang eksplosif dan …
Daftar Venue Musik di Jakarta 20 Tahun Terakhir
Sebagus-bagusnya karya yang diciptakan musisi, rasanya bakal sia-sia kalau enggak ada ruang untuk mempresentasikannya di hadapan penonton. Maka dari itu, kehadiran venue sangat penting karena sudah menjadi bagian dari ekosistem musik. Perlu diakui, Indonesia …