Butuh tiga tahun untuk Danilla, penyanyi bersuara sendu untuk membuka cangkang musikalnya dari ekspresi yang sedikit malu-malu di debutnya Telisik (2014) menjadi lebih terbuka dan berani di Lintasan Waktu, album terbarunya ini.

Inilah wajah Danilla sebenarnya, terpancar dari sepuluh lagu di lagu Lintasan Waktu yang adalah cermin ekspresi total musisi yang tengah gemar bermain-main dengan eksplorasi. Ini yang lantas membuat dirinya menjadi musisi cerdas untuk tidak bermain di zona nyaman.

Jangan harap bisa mendengar lagu-lagu swing seperti “Wahai Kau” atau nomor bossa-nova seperti “Senja di Ambang Pilu” sampai lagu yang sedikit membuat goyang seperti “Oh No” seperti di Telisik. Anda dibuat terkecoh. Di album ini, yang ada hanya ada petikan gitar dan bunyi tremolo ditemani tabuhan drum serta piano yang kesemuanya membangun suasana-suasana yang laidback, gloomy atau apapun namanya yang membuat anda tak ingin beranjak dari bunk-bed, sofa atau dimanapun anda sedang menikmati album.

Dan Danilla makin piawai bermain di nada-nada tinggi menyanyikan notasi-notasi di luar pakem.  Dan kesemua-muanya itu terbungkus rapih dalam produksi musik (mixing dan mastering) yang matang.  

Jika di album Telisik anda mengenal “Buaian”, maka di Lintasan Waktu, Danilla akan makin membuai sampai anda makin luluh dan jatuh cinta kepada penyanyi ini.

Ngomong-ngomong jatuh cinta, Danilla memberikan kejutan spesial untuk penggemar berat atau anda yang mungkin kepincut dengan dirinya: sebuah boxset album Lintasan Waktu. Diproduksi terbatas. Boxset ini terdiri dari banyak benda: Box/Kaleng, CD, kaset, gelang kulit, gambar tempel, pick gitar, hipflask, dan kejutan lainnya.

__

Album Lintasan Waktu kini sudah bisa dinikmati di seluruh layanan musik streaming digital, salah satunya di Spotify.

____