Album Rekomendasi PHI: Anomalyst – Segara

Dec 17, 2017

Senang sekali bisa menemukan sebuah kenyataan bahwa setelah era Efek Rumah Kaca, Homogenic, The Upstairs, Mocca, Rock n Roll Mafia yang telah menemukan rutenya masing-masing, musik Indonesia akhirnya bisa menemukan regenerasinya, meski jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari.

Barasuara, yang kini menjadi sesuatu yang ramai diperbincangkan, Polka Wars, sebuah sesuatu yang berbahaya, sama berbahayanya dengan Kimokal, Elephant Kind dan Scaller, serta Kelompok Penerbang Roket, si ‘macan panggung’, kini ada unit alt-rocker muda yang meleburkan musiknya menjadi sesuatu yang menarik.

Christianto Ario Wibowo (vokalis/gitaris), Aryo Respati Xavier (vokalis/gitaris), Farizky Wijanarko (drum), dan Rigaskara (bass) jadi contoh anak-anak muda yang gelisah akan bunyi, sound, beat sehingga buah dari berkutat di studio lebih lama ketimbang sering-sering manggung membuahkan hasil yang luar biasa. Sembilan karya epik tiada lawan dengan sound jempolan di segala lini.

Anomalyst dan Segara seakan setali tiga uang, keduanya bersifat  tak bisa diperkirakan, selalu berubah-ubah mengikuti emosi mereka. Ini yang dirasakan ketika mendengar album ini, sebuah perasaan yang selalu berganti, kadang liar belingsatan seperti sayatan gitar, kadang bisa lembut megah dan mempesona, seperti “Segara”.  

Tanpa perlu menjabarkan satu per satu, mendengarkan album dari Anomalyst sepertinya butuh persiapan matang, sebab kita akan diajak untuk bertualang menyusur ombak, ombak segara dengan segara misterinya.

 

____

Penulis
David Silvianus
Mahasiswa tehnik nuklir; fans berat Big Star, Sayur Oyong dan Liem Swie King. Bercita-cita menulis buku tentang budi daya suplir

Eksplor konten lain Pophariini

Bank Teruskan Perjalanan dengan Single Fana

Setelah tampil perdana di Joyland Bali beberapa waktu lalu, Bank resmi mengumumkan perilisan single perdana dalam tajuk “Fana” yang dijadwalkan beredar hari Jumat (29/03).   View this post on Instagram   A post shared …

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …