Album Rekomendasi PHI: Rafi Muhammad – Transition

Dec 3, 2017

Rafi adalah contoh dari musisi yang akan cemerlang masa depannya. Di usia yang sangat muda, drummer yang telah mendapat ‘lampu sorot’-nya sejak kecil ini merilis sebuah album yang membuktikan bahwa tak sekadar berbakat, namun Rafi juga cerdik dengan konsep diluar embel-embel teknik drum keren di atas panggung.

Salah satu hal yang memang mencolok kalau bicara tentang album ini secara keseluruhan sudah tentu adalah kover albumnya. Digarap tanpa main-main, Rafi mempercayakan Kendra Ahimsa a.k.a. Ardnecks, seniman yang dikenal dengan karya-karya visual untuk band seperti Marsh Kids, Polka Wars dan Sigmun. Itu saja sudah bikin album ini sudah stand out dari awal.

Menyimak ke dalam musiknya. Rafi membawa musiknya ke tingkatan yang nyaman untuk didengarkan. Tentu ada beragam tehnik di sana, namun hal ini tak semata-mata jadi yang diunggulkan. Aransemen musik tetap terjaga, ada bagian-bagian yang membuat rekaman ini bukan terkesan sebuah album solo. Pembagian porsi-porsi adil kepada solo gitar, piano, bass, membuat seakan-akan ini adalah sebuah grup jazz baru.

Hal lain dari menariknya album ini adalah dinamika yang tertata baik. Cerdiknya Rafi membawa emosi album ini dengan awalan kalem: nomor “Transition” dan “The Other Side of Me”, menuju ke tengah, lalu keluar lah satu per satu nomor upbeat “Belief” – perkawinan jazz x hip hop, lalu “Break the Rules”, sampai ciuman-ciuman short time antara jazz dan elektronik di “MP’s Brew” dan ditutup oleh nomor pamungkas “Childhood”.  

 

Terakhir yang membungkus semuanya adalah Indra Lesmana yang bertanggung jawab atas mixing dan mastering yang membuat album ini terasa ramah di telinga meski isi musiknya sedikit ‘njelimet’ buat awam. Namun dua tiga kali didengar, akan bisa dicerna.

 

____

Penulis
David Silvianus
Mahasiswa tehnik nuklir; fans berat Big Star, Sayur Oyong dan Liem Swie King. Bercita-cita menulis buku tentang budi daya suplir

Eksplor konten lain Pophariini

Rise of The Deadtown Jadi Babak Baru Gigs Musik Keras di Wonosobo

Sekian lama tenggelam dalam kesunyian tanpa gelaran musik skala komunitas, Kota Wonosobo akhirnya kembali bergelora lewat acara Rise of The Deadtown hari Sabtu (19/07) di Le Coffee. Perhelatan ini dirasa menjadi sebuah pernyataan lantang …

Royal To Champagne Ceritakan Pendewasaan di Album Mini Perdana

Unit asal Cibubur, Royal To Champagne resmi merilis album mini perdana bertajuk Self-titled hari Selasa (15/07). Perilisan ini penanda penting enam tahun perjalanan band, selebrasi atas persahabatan, kedewasaan, dan mimpi yang pelan-pelan menjadi nyata. …