Amplifier Memanas: Apresiasi Konsistensi Berkarya Seringai

Sep 13, 2022

Amplifier Memanas sukses memanaskan M Bloc Live House yang sempat diguyur hujan pada Jumat (09/09). Panggung digelar bertepatan dengan peluncuran produk kolaborasi Seringai dengan Mischief Denim bernama “High Octane Denim”. Kolaborasi ini merupakan sebuah bentuk apresiasi dari brand denim asal Bandung tersebut kepada Seringai yang terus konsisten berkarya selama 20 tahun.

Soleh Solihun sebagai MC / Dok. Syauqi Ibrahim

Malam itu, acara dipandu oleh Soleh Solihun yang hadir di setiap pergantian penampil. Ia mampu membuat penonton tak merasa bosan ketika harus menunggu waktu persiapan. Segala yang terlontar dari mulutnya mampu menciptakan kehangatan dan gelak tawa.

Iron Voltage / Dok. Syauqi Ibrahim

Panggung Amplifier Memanas turut dimeriahkan Iron Voltage, The Animal That Therefore I Am, dan Amerta.

Amerta / Dok. Syauqi Ibrahim

Band-band yang merupakan pilihan langsung para personel Seringai.

The Animal That Therefore I Am / Dok. Syauqi Ibrahim

Tiba waktunya giliran aksi dari Arian 13, Ricky Siahaan, Sammy Bramantyo, dan Edy Khemod sekitar pukul setengah sepuluh malam. Sedari lagu pertama moshing dan sing-along tak henti. Hal yang menarik dari penampilan mereka malam itu, Seringai mengajak Kurt Joshua untuk tampil membawakan lagu “Dilarang Di Bandung”.

Saat memanggil Kurt Joshua ke atas panggung, Arian mengatakan, bahwa musik keras akan terus berlanjut ke generasi berikutnya.

Seringai / Dok. Syauqi Ibrahim

Bagaimana tidak, Kurt Joshua yang masih berumur 10 tahun terbukti memukau. Penampilan seringai ditutup dengan lagu “Selamanya” dan satu lagu dari Motorhead, “Ace of Spades”.

Acara memang bukan hanya tentang panggung, begitu selesai dari menonton. Mereka yang hadir bisa mampir booth Mischief Denim yang terletak di sebelah kanan pada saat keluar dari venue acara. Booth ini menghadirkan produk baru dalam jumlah yang terbatas. 

Amplifier Memanas, sebuah statement bahwa musik keras tidak mati bahkan akan terus berlanjut ke generasi berikutnya.


 

Penulis
Syauqi Ibrahim
Sedang mencari cara menuju sarjana, berharap kelak dapat meninggalkan sesuatu dalam hidup.

Eksplor konten lain Pophariini

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47