Anomalyst : Belajar dari Filsafat Jawa

Anomalyst sedang berada dalam masa produktifnya. Rasa-rasanya belum lenyap ingatan kita akan Segara, debut album mereka. Satu tahun berlalu, di kuartal keempat tahun ini, band yang kini digawangi Christianto Ario Wibowo (Gitar, Piano, Vokal), Farizky Wijanarko (Drum), Aryorespati Xavier Sastrowardoyo (Vokal Gitar) kembali menyodorkan karya terbarunya, Cipta Rasa Karsa tepat pada hari ini, Jumat (19/10/2018).
Mengapa mereka begitu produktif? Menurut vokalis sekaligus penulis lagu dan lirik Christianto Ario Wibowo, pengerjaan album ini hanya memakan waktu selama tiga bulan mulai dari penulisan lagu hingga produksi rekaman dan paska produksi. Entah ilham atau setan mana yang tengah merasuki mereka. Yang jelas, pada Senin (15/10) kemarin, mereka langsung mengadakan sesi pra dengar album terbaru mereka yang dihadiri lebih dari 150 pendengar.
“Cipta Rasa Karsa”, sebuah ungkapan yang sering didengar orang ini dicomot sebagai judul album Anomalyst. Ungkapan ini diambil dari filsafat hidup Jawa yang dinilai mewakili fase hidup para personil yang sedang mekar dan berbunga-bunga, tergambarkan dari arahan artistik yang lebih terang dan berwarna (coba lihat cover albumnya yang cantik karya Maryam Nisa Taqiya.

Sampul album Anomalyst Cipta Rasa Karsa.
Menurut gitaris Aryorespati, “Cipta Rasa Karsa” merupakan sebuah karya yang mengukuhkan Anomalyst sebagai sahabat dan sebagai sebuah band, “Di titik ini kami sudah tidak bisa mundur lagi, harus selalu maju bersama, walaupun berat dan banyak tantangan, selama tujuannya baik, pasti akan ada jalan” tutur Aryo.
Yang istimewa dari album ini selain dari judul dan nilai filosofisnya adalah elemen-elemen berkolaboratif mereka dengan beberapa musisi. Widi Puradiredja dari Maliq & d’Essentials adalah salah satunya. Di lagu “Komedi Putar”, Widi Puradiredja berlaku sebagai co-producer turut memainkan synthesizer dan vocoder, selain itu ada instrumen tradisi dari Betawi dan Cina bernama Tehyan dan Erhu pada lagu Anestesi, Purnama, dan Karsa yang dimainkan oleh musisi tamu, Menwangi Adriana Shinta.
Album Cipta Rasa Karsa dapat didengar di seluruh layanan musik digital sementara yang penasaran seperti apa “Komedi Putar” hasil kolaborasi Anomalyst dengan Widi Puradiredja, simak saja di bawah ini.

Eksplor konten lain Pophariini
Sawung Jabo & Sirkus Barock Rilis Album Live Mengejar Bayangan Menangkap Angin
Sawung Jabo menandai 50 tahun perjalanan bermusiknya dengan merilis sebuah album spesial bertajuk Mengejar Bayangan Menangkap Angin: The Live Album, sebuah karya yang menyatukan kembali semangat teatrikal Sirkus Barock dalam balutan aransemen langsung yang …
Morphose Angkat Kisah Asmara di Single Perdana Love Song
Band metalcore asal Semarang, Morphose menandai kemunculan lewat single perdana “Love Song” (11/07). Lewat single ini, mereka menyampaikan bagaimana perasaan-perasaan seperti marah, kecewa, dan kehilangan bisa berjalan beriringan dengan bentuk cinta yang lebih luas. …