Setelah merilis 2 single bertajuk “Sweet Stranger” dan “Magic Spell”, Arcade Night asal Medan melanjutkan perjalanan mereka lewat peluncuran album mini perdana LOVELORE hari Jumat (14/02).

Arcade Night hadir dengan formasi berjumlah 7 orang. Muhammad Arif Anwar Lubis, Muhammad Adriansyah Lubis, dan Nazira Aziz berperan sebagai vokalis. Lalu, ada Hari Syahputra (gitar), Ashari Elva Noer (bas), Galuh Muhammad Sufi (kibor), dan Gabriel Steven Sinaga (drum, saksofon).

Pophariini berhasil terhubung dengan Arif hari Selasa (11/03) yang menjadi penyambung kami dengan personel yang lain.

Menurut Arif, Galuh dan Gabriel yang kerap menjadi session player untuk band kafe di Medan adalah dua orang pertama yang mempunyai gagasan untuk membentuk band, “Mereka berdua ini pengin bisa ngeband sesuai genre yang mereka mau, dan pengin bisa bertanggung jawab untuk proses kreatif seperti bikin lagu, mengonsep untuk manggung, dan hal-hal serupa.” 

Zira mengatakan Arcade Night ingin mengangkat kisah-kisah pribadi yang mereka rasa relate dengan para pendengar di lagu-lagu mereka. Hal ini memang tujuan mereka saat mulai ngeband yaitu menyentuh perasaan pendengar dengan musik berkualitas.

Untuk urusan musik, Galuh mengaku para personel Arcade Night menyesuaikan dengan cerita yang dibawa dalam lagu.

Seperti yang terdengar di trek pertama “WYSG”, beat drum digambarkan seperti detak jantung orang yang sedang jatuh cinta. Begitu juga dengan lagu “Selesai?” yang menggunakan strings section untuk menambah nuansa melankolis.

“Trivia sedikit. Kebanyakan lagu Arcade Night tuh selalu pakai extension chord add9 dan sus4, tapi sebagai motion,” tutup Galuh.