Balada Duo Diskoria Dengan LaleIlmanNino

Feb 16, 2019

Duo selektor DJ Diskoria, Merdi dan Fadli Aat merayakan tahun keempat mereka dengan merilis singel perdana mereka di awal 2019 ini. Berkolaborasi dengan produser handal Laleilmanino, Diskoria mempercayakan musiknya digarap oleh trio aranjer handal yang terdiri dari Arya Aditya Ramadhya (Lale) dan Ilman Ibrahim Isa dari Maliq & D’essentials, dan juga Anindyo Baskoro (Nino) dari RAN.

Diskoria sendiri merupakan sebuah grup duo selektor, yang memutarkan lagu-lagu Indonesia pilihan dari era 80an hingga kini dalam setiap aksi panggungnya. Kolaborasi ini berawal dari penampilan Merdi dan Aat pada acara Suara Disko pertama di tahun 2015  dengan kolektif pencipta lagu Laleilmanino, yang saat itu hadir sebagai tamu acara. Dari sana timbul perbincangan tentang ketertarikan mereka terhadap estetika musik pop di era 80-an, dan mereka sempat secara bersamaan mengisi seminar tentang musik pop bersama Proud Project.

Menurut Merdi dan Aat, lagu “Balada Insan Muda” adalah interpretasi Diskoria dan LaleilmanNino atas musik pop Indonesia era keemasan 1980-an. Itu juga mengapa mereka menggunakan instrumentasi yang mewakili era tersebut seperti synthesizer analog dan piano Rhodes. Dalam pengerjaan liriknya Diskoria juga memilih diksi yang bisa menciptakan kesan 1980-an dan membawa pendengar seolah-olah pergi ke jaman itu. Seperti lagu “Di Batas Senja” dari Chaseiro atau “Galih dan Ratna” milik Chrisye.

Silahkan disimak, singel perdana Diskoria berkolaborasi dengan Laleilmannio “Balada Insan Muda” yang sudah tersedia di seluruh layanan streaming musik digital.

 

____

Penulis
Fari Etona
Pendenger musik pop dan rock, serta pecinta binatang dan pemakan buah-buahan.

Eksplor konten lain Pophariini

5 Lagu Indonesia Pilihan The Cottons

Meski tidak seheboh musisi lainnya, namun tahun ini bisa dibilang juga merupakan tahunnya The Cottons. Bukan sekadar omong kosong, namun jika menengok kembali penampilan mereka di festival atau berbagai acara lain, sudah pasti panggung …

Menengok Gegap Gempita Ekosistem Musik ‘Pinggiran’ di Kulon Progo

Pinggiran, pelosok, dan jauh, sepertinya tiga kata itu mewakili Kulon Progo. Biasanya, diksi-diksi tersebut muncul dari orang-orang yang tinggal di pusat kota, pokoknya yang banyak gedung-gedung dan keramaian. Diakui atau tidak, Kulon Progo memang …