Band midwest emo/mathcore asal Medan yang menamakan diri mereka Grass Park resmi menandai kemunculan lewat single perdana “Memoirs” tanggal 21 Maret lalu. Single ini juga merupakan sinyal untuk perilisan album mini ke depannya.

Band yang mengaku banyak mengambil inspirasi dari American Football, Tiny Moving Parts, Pool Kids, Sports, dan TRSH ini beranggotakan Raisya Aqila (gitar, vokal), Denis Alviano (gitar), Hoki Said (bas), dan Jhony Wijaya (drum).

Kami sempat berbincang dengan Denis hari Rabu (16/04) via aplikasi percakapan untuk menanyakan seputar single “Memoirs”. Menurut Denis, karya ini dikerjakan cukup lama karena menyesuaikan dengan kesibukan pribadi masing-masing personel.

Ia menjabarkan bahwa proses workshop “Memoirs” berlangsung selama 2 bulan, sedangkan waktu rekaman sampai resmi dirilis memakan waktu selama 1 bulan. Seperti judulnya, single ini sendiri merupakan tulisan non-fiksi yang berisikan pengalaman, kenangan, dan emosi penulis.

“Singkatnya single ‘Memoirs’ ini bercerita tentang orang yang pura-pura kuat ditinggal seseorang padahal belum bisa move on,” kata Denis.

Berasal dari Medan, Denis juga sempat memberikan laporan mengenai kondisi skena musik di sana menurut kacamatanya. Ia menjelaskan bahwa semua musisi yang membawakan beragam genre sudah punya pendengarnya masing-masing.

“Kalau untuk pergerakan musik kayaknya selama kami dan teman-teman tetap bergerak untuk membuat gebrakan tentang hal baru untuk kota Medan ini,” ujarnya. 

Setelah merilis single “Memoirs”, Grass Park langsung mempersiapkan perilisan album mini perdana mereka. Kabarnya, materi tersebut bakal diselesaikan bulan April ini, sehingga bulan Mei sudah bisa dilepas ke pendengar. Mari nantikan.